Tuesday, October 18, 2016

ini sahabatku, untukmu



            INI SAHABATKU,
            Tertunduk aku menatap kaki yang melangkah, berkecimpuk dengan genangan hujan malam tadi. Menatap celana Jeansku yang terkena cipratannya. Pikiranku kosong menatap tujuanku. Menatap mahasiswa yang tengah terburu-buru memasuki kampus dengan pakaian dan jilbab besar mereka yang berbeda 180’ dengan pakaianku. Memang, meskipun kuliah di perguruan tinggi agama ku bukan wanita yang mengerti tentang ajaran agama dengan baik, bahkan bisa dibilang buruk.
“Ta, ayook”, sapanya. Pria yang terbilang sholeh dan menerima untuk berteman denganku apa adanya. Dia, yang selalu hadir dalam setiap detik jantungku. Dia, yang selalu mengertiku dengan diamnya. Akupun naik dibelakang boncengannya.
“Udah telat ya bab?”, tanyaku padanya.
“Gak tau.”, jawabnya singkat. Dan itu kata yang terakhir aku dengar dari bibirnya. Karena tak lama kemudian kami sampai didepan Fakultas Ekonomi tempat kami menimba ilmu. Didepannya sudah menunggu kami, Setia, Tama, dan Dewa. Kami masuk kelas dengan tertawa bersama-
            Inila yang selalu kami lakukan, berbincang dengan santai, tak pernah memaksa untuk saling member perhatian namun saling mengerti. Kami duduk di bangku kuliah semester 3 di perguruan tinggi Agama Islam Negri di Semarang. Kami selalu dekat, dan bersama sepanjang waktu dapat kami lalui bersama.
            Namun, tak ku sadari ada tumbuh perasaan ingin memiliki yang tak dapat ku sembunyikan hadir dalam diriku. Ahmad, penuh dengan misteri, tentang lukanya dan hatinya, aku tak tau. Meski seluruh tawa kami bahagia, namun ada yang membuatku tertarik padanya setelah 3 tahun kami habiskan bersama. Iya, hanya dia. Dan entahlah aku tak mengerti.
            Saat dia tahu apa yang kurasakan, dia pergi menjauh. Bahkan menatapkupun dia yang ingin. Belakangan ku ketahui ada gadis sholihah yang dia inginkan menjadi pemilik hatinya. Saat itu kusadar ku bukan siapa-siapa. Dan ku akui aku tak sanggup menerima kenyataan ini. Aku berjanji pada diriku untuk mengunci diriku dari semua yang berhubungan dengannya, namun ku tak pernah sanggup menahan untuk tak bertemu dengnnya. Aku ingin berhenti kuliah.
            Seminggu telah ku lalui dengan berdiam diri di kamar kosan ku. Manangis menghujat Allah karena membuat dia tak melihatku. Aku benci diriku yang tak bisa menjadi apa ynag dia inginkan. Aku ingin menangis lebih kencang dan lebih kencang. Seluruh barang-barang di kamar ku lempar entah kemana. Ku ingin marah, tapi ku tau cintanya tak pernah dapat ku raih. Dan itu bukan kesalahan yang dia buat. Aku marah pada diriku sendiri.
Tok tok tok. “Ta,”. Suara setia membuatku tergagap dari gundahku. Kubuka pintu dan dia terlihat bingung dnegan keadaan ku. Rambut ku potong pendek, mata ku bengkak, kamarku berantakan. Dia masuk ke kamar kosku. Melihatku menangis dia terlihat tidak suka dan menyuruhku untuk masuk kuliah keesokan harinya karena pembekalan kegiatan magang.
            Keesokan harinya ku paksakan untuk mengikuti kegiatan pembekalan magang di Fakultas. Bertemu dengan mereka membuatku senang namun juga merasa sakit. Menatap matanya yang merasa bersalah, membuatku inginmenangis didepannya.
            Aku tak pernah ingin membuat suasana ini menjadi canggung, aku tak pernah ingin membuatnya merasakan akit, aku tak pernah ingin dia pergi karena perasaan ini. Aku hanya ingin kembali seperti semula. Dan mulai hari ini akan ku coba. Menganggap semua baik-baik saja. Ku biasakan lagi berbincang dengannya, bersenda gurau dan menghubunginya dikala waktu luangku. Meski tak bisa seperti dulu kini ada jarak yang semakin dekat.
            Saat kegiatan magang, ku gunakan waktu ini untuk melupakannya dengan tempat magang yang jauh dari tempat magang dan kampus. Magang di Jogja sendiri tanpa ada mereka disampingku, rasanya setiap hari aku merindukan mereka. Seminggu sekali aku pulang ke kos di Semarang. Minggu pertama Ahmad menjemputku di penghentian bus didepan kampus. Kami berdua menghampiri Setia, Tama dan Dewa yang sudah ada di tempat kami biasa nongkrong dekat kos ku. Kami tertawa bersama tanpa menutup hati dan ku sadar semua kembali seperti sedia kala. MInggu kedua kepulanganku, Ahmad tak ada kabar untuk menjemputku, dan Dewa yang menjemputku dan kembali ke tempat kami biasa berbincang, namun Ahmad juga tak terlihat. Ku pikir karena Ia tak ingin melihatku, dan aku hanya bisa diam tanpa bisa menanyakan. Minggu ketiga aku tak menemukannya lagi. Setia, Dewa dan Tama hanya diam saat ku tanya. Malam harinya ku membuka facebook ku lihat teman-teman ku mengucapkan semoga cepat sembuh untuh Ahmad, setelah aku penasaran ternyata Ia di rawat di rumah sakit. aku terlambat mengetahuinya karena sudah tidak jamannya lagi dengan facebook.
            Aku ingin melihatnya bersama teman-teman yang lain, namun ku benar-benar tak sanggup. Melihatnya bersedih melihatnya lemah aku tak mampu. Ku fikir, pada siapa ku bisa mengatakan semua hal ini?. Pada siapa ku bertanya dan mencari jawaban?. Pada siapa ku bisa menangis sekencang yang aku mau? Apa yang harus ku lakukan? Mengapa harus dia?. Saat itulah kutertegun, ku bimbang dan ku merasa seperti mati di dunia ini. Ku tak tau apa yang harus ku lakukan, ku tak tau apa yang membuatku berani berharap padanya, saat itulah ku berada di ambang keputus asaan.
            Malam hari ku terbangun untuk kesekian kalinya. Ku benar-benar ingin melihatnya, melihat bagaimana keadaannya, melihat apa yang dia rasakan. Tapi, apa yang akan ku lakukan setelah melihatnya. Aku benar-benar tak tau dan terlau takut untuk bertanya. Hanya mendengar cerita teman-teman yang lain tentang keadaannya, aku merasa sangat puas. Namun ku merasa sangat rendah, melihatnya pun aku tak sanggup. Aku terlau berharap lebih untuk memilikinya.
            Terlintas dalam benakku untuk mencoba sholat tahajud. Bacaan sholat pun ak masih belajar. Ku tak perduli. Dalam sujud ku yang entah pada rekaat berapa, ku menangis tersedu. Entah apa yang ku tangisi, rasa sedih, rasa menyesal, rasa rendah diri, semua menjadi satu dalam tangisku. Ku bertanya pada Allah, apakah aku bisa menangis lagi padanya? Apakah aku pantas menangis padanya?, apakah aku boleh bercerita tentang perasaanku padanya?, apa yang harus ku lakukan? Apa mungkin untukku menyebut namaNya? Setelah sekian lama ku melupakanNya. Sesakit inikah rasanya menjaga orang yang tak pernah melihatku?.
            Kulantunkan setiap tangisku malam ini. Ku berharap Allah mendengar tangisku, mendengar semua keluh kesahku. Meski ku merasa malu mengingat ku tak pernah mendengar seruanNya, ku hanya bisa berharap. Ku berharap ada tuhan yang selalu menjawab tanya yang ku ajukan, aku ingin itu. Andai ku bisa ingin ku tumpahkan seluruh tangis ini didepannya, agar dia tau rasa sakit yang aku rasakan, betapa hancurnya ku lihat dia mengelana dengan rasa yang sia-sia ku acukan. Aku ingin menangis sekencang kau mengharapkannya. Ku benar-benar tak sanggup untuk melakukan itu semua.
            Ya Allah, masihkah engkau mendengar doaku?, meski ku selalu mengacuhkanMu?.
            Lega rasanya bisa sedikit bercengkerama denganNya. Hal yang baru sekai ini ku lakukan. Ku rasakan kedamaian dalam hatiku. Entahlah, mungkin karena tiada satupun yang bisa ku ajak bercengkerama. Ku yakinkan hatiku untuk tetap bertahan selau bercerita apapun yang ku lalui padaNya. Ku berharap Allah tau, luka dihati ini terlalu berat untukku lalui. Semua yang ku lakukan seakan sia-sia, berharap Ahmad melihatku. Perlahan tetesan air mata membasahi pipiku hingga bibirku tak sanggup lagi meneriakkan tangisku. Namun ku hanya bisa berkata, “ya, inilah jalanku”. Ku hanya berharap saat dia kembali, seluruh sikapnya akan kembali seperti dahulu padaku.
***
            Enam bulan setelah kembalinya, sikapnya tidak sepenuhnya kembali. Dan akupun memahami. Hanya Allah yang tau apa yang setiap malam ku tangisi, apa yang setiap malam ku sebut dalam doaku. Berharap dia mengerti dan benar dia mengerti. Tapi bagai berbakar bara namun tak merasakan panasnya, menegertinya dia tidak merubah apapun tentang sikapnya padaku. Setiap malam aku ingin manangis, namun aku lelah mengeluh. Ku yakin Allah puntak suka hambanya yang mengeluh. Satu-satunya yang terlintas dalam benakku, AKU HARUS BERUBAH. Ya, harus!.
            Perubahanku bukan karena Ahmad, bukan karena aku mengharapkannya untuk melihatku. Aku hanya ingin bila suatu saat nanti bila aku bertemu dengan seseorang yang sama seperti Ahmad, dia tak akan membuatku merasakan hal yag sama layaknya Ahmad. Perubahanku pun tak semudah yang terlihat. Seluruh temanku sekelas, organisasi, Setia, Dewa, Tama bahkan keluargaku menertawakanku. Termasuk Ahmad. Aku tak mengerti apa yang salah. Hanya ku mencoba melihat diriku dari sudut pandang orang lain. Semakin sulit untukku berubah.
            Ku tetap mencoba bertahan. Ku tak ingin berubah karena mengharapkan Ahmad melihat perubahanku. Ku hanya ingin Allah yang tau. Ku berusaha bersikap seperti sediakala, setiap malam ku hanya berdoa untuk membuatnya kembali seperti dulu lagi. Saat Ahmad dan teman-teman tak tahu apa yang ku rasakan sendiri. Ku berdoa dan selalu berdoa agar Ia tak pernah mengingat apa yang pernah ia tahu tentangku. Aku ingin semua kembali tanpa ada kecanggungan lagi diantara kita.
            Akhirnya Allah menjawab doaku, perlahan Ahmad kembali dengan sedikit perubahan pada sifat dasarnya. Dia yang pemalu kini memiliki rasa peraya diri yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Bersikap sebagai pria sejati didepan seluruh wanita. Kadang aku tak mengenalinya. Dia seperti orang yang berbeda, entah apa yang terjadi aku tak tahu. Ku hanya berharap bila itu membuatnya bahagia, ku hanya akan ikut tersenyum. Meski dalam senyumku ada kegundahan yang tak seharusnya ku miliki, kegundahan karena bukan aku yang mengukir senyum di bibir indahmu.
            Hingga semua kembali disampingku, kami, dan semua cerita indah kami terulang kembali. Hanya satu doa yang selalu ku panjatkan pada Allah tentangnya. Ku harap kau selalu bahagia, sehat dan tak menganggapku sebagai beban yang harus kau jaga hatinya. Bila menyakitiku membuatmu merasa tinggi maka lakukanlah. Bila mengalirkan air mataku membuatmu merasa tersanjung, maka lakukanlah. Entahlah betapa aku menintaimu atau karena begitu bodohnya aku memandang apa yang seharusnya tak ku inginkan. Ku akan tetap menunggu. Namun akupun tak tau apa yang ku tunggu. Entah menunggu orang lain membuka hatiku atau menunggumu membuka hatimu untukku.
            Satu pintaku. Bila suatu saat Allah membuka hatiku untuk yang lain dan engkau menunggu waktumu yang tepat untuk datang padaku, biarlah aku berfikir bahwa kita tidak sejodoh. Namun, bila hingga saat terakhir ku, Allah tetap menempatkamu dihatiku meski kau tak mengharapkanku, biarlah itu menjadi jalan yang ku ambil dan ku nikmati sendiri.
Untukmu sahabatku,
Untukmu yang ku inginkan memilikiku di suatu masa penantianku,
Untukmu yang ku inginkan menjadi Imamku di jalan Allah,
Jangan pernah kau pergi dari pandanganku dengan luka,
Luka yang karenaku, karena cintaku.
Allah tau jalan terbaik yang kan menyejukkan hatimu hatiku dan hati kita,
Hadirmu yang selalu ku tunggu namun juga ku ingkari,
Aku, aku terlalu takut menatapmu,
Ku takut tak lagi dapat bertahan bila tanpamu disisiku,
Allah buatku ikhlash namun apa yang harus ku lakukan,
Berdoa agar kau tak hadir dalam mimpiku saja ku tak mampu,
Katakana apa yang kau inginkan,
Bila impianmu, aku akan jadikan impianku adalah mewujudkan impianmu,
Karena aku, bukan sahabat yang baik untukmu,
Aku tak bisa menjanjikan akan tersenyum dengan tulus bila kau dengan pilihanmu,
Aku tak bisa menjamin akan bertahan Manahan rasa ini selamanya,
Aku takut rasa ini akan tumpah suatu saat nanti,
Dan yang paling ku takutkan,
Melawan egoku untuk memilikimu.
Karena aku, bukan sahabat yang baik untukmu,
Allah pasti tahu perubahanku,
Namun aku takut bila semua perubahanku tidak karena Allah,
Namun karenamu,
Katakan padaku semua akan baik-baik saja bila ku berubah karenamu,
Katakan semua bisa kembali seperti semula,
Katakan padaku, katakan apa yang sesungguhnya ada dalam hatimu,
Jangan biarkan aku menebak sendiri,
Ganggam tanganku bila terlalu sulit untukmu bertahan menjadi sahabatku,
Namun lepaskan aku, bila memang itu maumu,
Karena ku tau, ku bukan sahabat yang baik untukmu,
Karena kamu, adalah sahabatku.
:) :) :)

“Ya Allah, yakinkan aku semua kan baik-baik saja untuknya. Bukalah hatinya bila ku memang jodohnya. Namun kuatkanlah hatiku bila tidak ada yang harus kita jaga bersama dalam membangun kasihmu. Dan Ya Allah, bila memang ini harus jadi seperi ini, aku hanya akan meminta satu hal. Permudahkanlah segala urusannya, jagalah hati dan jiwanya agar selalu dalam jalanMu. Amin.”
            Selamat malam, sahabatku. Harapanku, kau selalu menjadi apa yang kau impikan. Dan apa yang aku impikan adalah membuatmu mewujudkan impianmu. Maaf maaf maaf dan sekali maaf telah membuatmu merasakan kebimbangan yang teramat sangat dan terimakasih sudah bersedia menjadi sahabatku yang menerimaku. Terima kasih untuk semuanya.
_My First Short Story_
Terima kasih untuk kalian semua para pejuang S.E :)

Sunday, September 25, 2016

Laporan KKNP-PBM IAIN Surakarta

Oke, pemirsah mahasiswah semester Tuah, hehe,
Nice see you again in tugas-tugas yang menumpuk. Oke kesempatan kali ini saya akan membagikan sedikit ilmu untuk membantu teman-teman mahasiswa semester tuah agar cepat lulus, dapat jodoh dan menikah. Amin.

_Laporan KKNP-PMB IAIN Surakarta tahun 2016_



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat di luar kampus. Sekaligus sebagai proses pembelajaran serta mengabdi kepada masyarakat yang sedang membangun dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang sedang dihadapi. KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan misi dan bobot pendidikan pada mahasiswa untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi. KKN dilaksanakan dimasyarakat diluar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan. Bagi mahasiswa kegiatan KKN merupakan pengalaman belajar baru yang tidak diperoleh didalam kampus. Dengan selesainya KKN mahasiswa memiliki pengetahuan, kemampuan dan kesadaran baru tentang bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat karena mahasiswa diberi kesempatan secara langsung bersentuhan dengan masyarakat untuk mengaplikasikan segala bentuk pengetahuan yang telah diperoleh di perguruan tinggi. Yang menjadi tema KKN tahun ini adalah KKN Partisipatif PosdayaBerbasis Masjid. Mengapa dikatakan Partisipatif, karena KKN pada tahun ini disamping sepenuhnya mengabdi pada masyarakat juga masih harus mengabdi di Masjid dan TPQ.
Masjid merupakan instrument pemberdayaan umat yang memiliki peranan sangat strategis dalam upaya peningkatan kualitas masyarakat. Namun hal itu harus didukung oleh manajemen pengelolaan masjid yang baik dan terpadu. Masjid dilihat dari fungsinya tidak hanya sebagai tempat atau sarana bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah shalat, namun masjid juga berfungsi sebagai pusat empowering (pemberdayaan) berbagai aspek kehidupan masyarakat sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam kehidupanya. Rasulullah SAW menggunakan masjid tidak hanya untuk beribadah saja melainkan sebagai tempat pendidikan, tempat pemberian santunan sosial, tempat latihan militer dan persiapan perang, tempat pengobatan para korban perang, tempat mendamaikan dan menyelesaikan sengketa, tempat menerima utusan delegasi, sebagai pusat penerangan dan pembelaan agama.
KKNP Berbasis Masjid IAIN Surakarta dilaksanakan di Dusun Candi Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Dipilihnya lokasi ini dikarenakan beberapa faktor antara lain, di Desa Ngreco pada umumnya setiap dukuh telah memiliki masjid yang dapat dikategorikan sebagai masjid yang makmur jika dilihat dari kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada, seperti Taman Pendidikan Al-Quran, pengajian rutin, serta kuantitas jamaahnya pada sholat fardhu. Sebagaimana di zaman Rasulullah SAW, alangkah baiknya ketika masjid tidak hanya  dijadikan tempat untuk melakukan ibadah shalat saja, namun  juga dapat menjadi tempat pemberdayaan umat seperti pembinaan dan pemberdayaan agama islam, dan juga sebagai tempat untuk menyampaikan pengumuman penting.
Faktor lainnya, Desa Ngreco tergolong daerah yang subur. Hal ini terlihat dari hampir semua warga memiliki perkebunan yang dapat dimanfaatkan untuk menanam berbagai tanaman, seperti Singkong, Jati, pisang, dan sebagainya. Tak kalah juga dalam hal peternakan, sebagian besar penduduk sebagai peternak, produk lurik, kaligrafi dan kerajinan tanah seperti gerabah. Dari kondisi lingkungan yang seperti ini, akan sangat bermanfaat ketika masjid dapat menjadi sentra pembinaan bagi warga sekitar masjid guna untuk menggerakan perekonomian masyarakat sekitar dengan pemberian penyuluhan dan pelatihan tentang berwirausaha, khususnya terkait pengelolaan hasil bumi sehingga dapat menaikkan pendapatan warga yang berdampak pada naiknya pekonomian masyarakat.
Selain dalam hal lingkungan, masjid juga harus dapat berperan aktif dalam pendidikan dengan cara memberikan pengajaran agama, pengajaran umum dan sosialisasi/ penyuluhan yang memiliki nilai tambah bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan dalam hal kegiatan agama seharusnya lebih ditingkatkan lagi guna untuk menciptakan dan mensejahterahkan masjid.
Dari beberapa hal yang telah dijelaskan, ada beberapa poin yang belum terwujud dalam pelaksanaannya, maka dari itu kami memilih lokasi ini sebagai tempat untuk melakukan kegiatan KKN  Partisipatif Posdaya Berbasis Masjid.
B.     TUJUAN
1.      Tujuan Umum
Kuliah Kerja Nyata bertujuan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan memecahkan problem sosial bersama-sama masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial, pencerahan, dan pembebasan sesuai dengan visi, misi dan fungsi Perguruan Tinggi Agama Islam.
2.      Tujuan Khusus
a.    Mempercepat kemampuan masyarakat dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan tuntutan dinamika pembangunan dan perkembangan iptek.
b.    Mempercepat upaya pengembangan masyarakat ke arah terciptanya masyarakat yang dinamis yang siap menempuh perubahan menuju perbaikan dan kemajuan yang sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya (sosiokultural) yang berlaku.
c.    Mempercepat upaya pembinaan pranata dan meningkatkan keahlian masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup dan kemandirian.
d.   Melatih penalaran dan kepekaan mahasiswa dengan bekerjasama antardisiplin ilmu.
e.    Mengembangkan potensi mahasiswa untuk melakukan improvisasi dan inovasi dalam profesi pekerjaan sosial khususnya dan dalam pembangunan masyarakat umumnya.
f.     Memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja secara langsung dalam menghadapi berbagai persoalan yang kompleks, melalui proses partisispatif sehingga dapat membantu masyarakat menemukan cara menghadapi problem sosial yang mereka hadapi.
g.    Mengembangkan potensi mahasiswa sesuai bidang keilmuannya ke arah peningkatan kemampuan dan profesinya yang dilaksanakan secara mandiri dan kolektif.

3.      Tujuan Institusional
a.    Memberikan kontribusi bagi pengembangan tiga aspek, yaitu pendidikan/pengajaran, penelitian dan pemberdayaan masyarakat.
b.    Meningkatkan kepekaan sosial civitas akademika terhadap perkembangan dan persoalan yang terjadi di masyarakat.
C.     METODOLOGI KKN
Metodologi yang digunakan dalam kegiatan KKN ini adalah metodologi PAR. Metodologi PAR atau pengkajian desa secara partisipatif mempunyai sejumlah teknik  yang harus dilaksanakan  untuk mengumpulkan dan  membahas data. Teknik ini berguna untuk mengumpulkan dan membahas data serta untuk menumbuhkan  partisipasi  masyarakat  di Dukuh Candi, Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Teknik-teknik PAR meliputi:
1.    Catatan Lapangan  (Fieldnote)
Fieldnote adalah catatan lapangan yang berupa deskripsi data yang ditulis dalam bentuk kalimat. Data pada dasarnya merupakan bahan mentah yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti dari dunia yang dipelajarinya. Sebagian besar data merupakan catatan hasil wawancara dan observasi atau isi dokumen.
2.    Pemetaan (Mapping)
Pemetaan adalah menggambar kondisi wilayah bersama masyarakat. Teknik ini digunakan untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengungkapkan keadaan wilayah Dukuh Candi beserta lingkungannya.
3.    Penelusuran Desa (Trans-Sector)
Transek (penelusuran desa) merupakan teknik untuk memfasilitasi masyarakat dalam pengamatan langsung lingkungan dan keadaan sumber daya dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. Dengan teknik transek, diperoleh gambaran keadaan sumber daya alam masyarakat beserta masalah-masalah, perubahan-perubahan keadaan dan potensi-potensi yang ada. Hasilnya digambar dalam diagram transek atau gambaran irisan muka bumi.
4.    Bagan Hubungan Kelembagaan (Venn Diagram)
Diagram Vennmerupakan teknik yang bermanfaat untuk melihat hubungan masyarakat dengan berbagai lembaga yang terdapat di Dukuh Candi.
5.    Bagan Peringkat (Matrix Ranking)
Matrix Ranking adalah suatu teknik yang dipergunakan untuk menganalisa dan membandingkan topik yang telah diidentifikasikan dalam bentuk ranking/scoring atau menempatkan topik menurut urutan penting tidaknya topik bagi masyarakat.
6.    Analisis Pohon Masalah dan Harapan (Teknik Analisis Masalah)
Pohon masalah adalah bagan yang merumuskan suatu masalah yang ada di Dukuh Tawang dan mencari sebab akibatnya kemudian dicari solusi dari masalah tersebut.
D.    GAMBARAN UMUM WILAYAH DESA NGRECO
1.      Batas Administratif Wilayah
Dukuh Candi, Desa Ngreco termasuk dalam wilayah Kecamatan WeruKabupaten Sukoharjojumlah penduduk 7.794yang terbagi menjadi 5 kadus dengan 2 RW dan 10 RT. Adapun batas-batas wilayah adminstrasinya adalah sebagai berikut :
Utara        : Perbatasan Desa Tawangsari
Selatan     : Dukuh Klampok, Ngreco
Barat        : Dukuh Sidowayah, Ngreco
Timur        : Perbatasan dengan Desa Karangmojo
2.      Kondisi Fisik Wilayah
Bentuk wilayah Dukuh Candi  termasuk pemukiman paling padat di desa ngreco. Dan juga kami mendapat informasi bahwa disana penduduknya memiliki mata pencaharian yang sangat beragam.Hal ini disebabkan karena letak dukuh Candi yang dataran tinggi. Pekarangan yang  kondisi tanahnya perbukitan dan bercampur dengan batu-batu, apabila akan ditanami harus di pilah dahulu batu-batnya. Disetiap kebun warga banyak menami dengan tanaman ketala, pohon mahoni, pohon jati, pohon pisang, pohon kelengkeng, dan lain sebagainya. Dengan adanya berbagai tanaman tersebut menunjukkan bahwa keadaan tanah di Disun Candi ini subur dan cocok untuk ditanami berbagai tanaman meskipun banyak batuannya..
3.      Kependudukan
Jumlah penduduk keseluruhan pada tahun 2015 adalah 7.794 jiwa dengan Jumlah kepala keluarga sebanyak 1.867 KK.
E.     DAUR PROGRAM DAN DAUR BELAJAR
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Partisipatif Posdaya Berbasis Masjid  di Dukuh Candi, aksi yang kami laksanakan antara lain:
1.    Mengajar TPA di dukuh Candi
2.    Mengikuti  pengajian rutin
3.    Kerja bakti bersama masyarakat Candi
4.    Pembuatan Biopori
5.    Pertemuan Remaja Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq
6.    Posyandu
7.    Pertemuan  PKK
8.    Rapat RT
9.    Belajar bersama anak-anak di posko IAIN Surakarta.
10.  Sosialisasi penanaman Jahe merah dan demo masak membuat Selai Jahe.
Selain itu kami mengikuti kegiatan sesuai dengan jadwal rutinnya dan kami hanya mengikutinya saja. Dengan demikian kami tidak merubah jadwal, tetapi kami diundang untuk mengikuti kegiatan tersebut sekaligus dapat kami gunakan untuk tempat sosialisasi dan pengakraban kepada masyarakat Dukuh Candi.
KKN IAIN Surakarta di Dukuh Candi mendapatkan 1 masjid, yaitu Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq. Kegiatan TPQ dan Pengajian rutinan dilaksanakan di masjidAbu Bakar Ash-Shidiq,
1.    Masjid ABU BAKAR ASH-SHIDIQ
a.    Kegiatan TPA diadakan di masjid ini setiap hari Senin,selasa, Rabu,kamis,Sabtu, Minggu
b.    Ngaji Al-Qur’an setiap ba’da Magrib malam rabu dan Malam Jum’at
c.    Pengajian rutinan setiap Malam Senin dan malam Kamis
d.   Sholat Jum’at
e.    Sholat  Hari Raya





Dalam mengkaji secara mendalam mengenai desa yang kami jadikan sebagai tempat KKN Partisipatif Berbasis Masjid yakni di Dukuh Candi, Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo ini diperlukan partisipasi dari berbagai pihak. Dengan metode PAR kami bersama masyarakat melakukan diskusi yang berkaitan dengan desa.
  1. Penjajagan kondisi pemetaan dusun (Mapping)
Topik                                                     : Pemetaan dusun
Teknik pra yang digunakan                   : Mapping
Nama pemandu (fasilitator)                   : Ari, Fuad
Nama peserta diskusi                             : Seluruh anggota KKN
Tanggal dan tempat pelaksanaan      : 11 Agustus 2016, Mapping RT 01, 04,03
Catatan proses diskusi :
Diskusi mapping adalah hal pertama yang dibahas pada saat pemetaan. Sebelum membuat mapping pertama kali hal hal dilakukan adalah menelusuri desa pada Pagi hari sebelumnya selama 4 hari, pada saat bertemu dengan warga kelompok KKN mulai menggambar peta dusun.




Hasil bentuk mapping
Penjelasan :
Dusun Candi Rt 01,02,03/II dan Rt 01/II memiliki satu masjid besar, yaitu masjidAbu Bakar Ash-Shidiq. Masjid digambarkan dengan gambar ikon masjid dengan warna Hijau.Dukuh candi yang merupakan dataran tinggi memiliki letak yang sangat strategis berada di tengah-tengah diantara 5 dusun di Desa Ngreco, Weru.Letaknya yang merupakan dataran tinggi ini menyebabkan seluruh jalanan sekitarnya naik turun.Namun tanah dan perkebunannya tergolong subur.
Masalah dan potensi yang muncul :
a.         Kekeringan
Dukuh Candi terletak di dataran tinggi dan berbatu, sehingga air sulit meresap dan langsung mengalir ke daerah yang lebih rendah. Sehingga ketika musim kemarau biasanya terjadi kekeringan. Sedangkan warga tidak membuat tempat peresapan dan penampungan air. Ketika musim kemarau datang, biasanya air sumur menjadi kering, penyediaan air dari pamsimas juga terlambat sehingga warga kesulitan mendapatkan air.
b.         Pengelolaan sampah
Keadaan sampah di dukuh Candi sebenarnya tidak terlalu berat. Sampah organik biasanya berasal dari dedaunan yang jatuh. Sampah tersebut hanya dibakar oleh warga. Sedangkan sampah anorganik hanya dikumpulkan di tempat sampah dan dibakar, ada juga sebagian yang disumbangkan di bank sampah yang dikelola oleh remaja masjid. Sehingga permasalahan sampah yang ada di dukuh Candi yaitu tentang pemilahan sampah organik dan anorganik serta pengelolaan sampah secara maksimal.
  1. Penjajagan Kondisi Keadaan Geografis dan Keadaan Dusun(Transector)
Topik                                                : kondisi geografi dan kesuburan tanah Dukuh Candi
Teknik pra yang digunakan             : Transector
Nama pemandu (fasilitator)             : Ketua KKN Kelompok 45
Nama peserta diskusi                       : Seluruh Anggota KKN
Tanggal dan tempat pelaksanaan     : 16 Agustus 2016, Posko KKN 45
Catatan proses diskusi dan penjelasan Transector :
1.      Pemukiman
Pada tanggal 10 Agustus 2016 disela sela melakukan maping kami melakukan survey untuk mengetahui transeck pemukiman pada ketua RT dan RW dukuh candi. Dukuh candi terdiri dari 10 rt dan 2 Rw yang dimana posko 45 terletak di Rt 02 rw 10. Pada saat tanggal 10 Agustus 2016 kami mengunjungi rumah bapak rt 02. Disana kami mendapat informasi bahwa di dukuh candi termasuk pemukiman paling padat di desa ngreco. Dan juga kami mendapat informasi bahwa disana penduduknya memiliki mata pencaharian yang sangat beragam. Hal ini disebabkan karena letak dukuh Candi yang dataran tinggi. Pekarangan yang  kondisi tanahnya perbukitan dan bercampur dengan batu-batu, apabila akan ditanami harus di pilah dahulu batu-batnya. Disetiap kebun warga banyak menami dengan tanaman ketala, pohon mahoni, pohon jati, pohon pisang, pohon kelengkeng, dan lain sebagainya. Dengan adanya berbagai tanaman tersebut menunjukkan bahwa keadaan tanah di Dusun Candi ini subur dan cocok untuk ditanami berbagai tanaman meskipun banyak batuannya..

Sumber : observasi dan wawancara Bapak Joko (Bayan) dan Bapak Warto Wagimin (RT)
2.      Kondisi Masjid
Masjid ABU BAKAR AS-SHIDIQ terletak di Rt 02 Rw 10, dapat dikatakan bahwa letak masjid berada ditengah dusun. Masjid ABU BAKAR AS-SHIDIQ juga termasuk kedalam masjid organisasi keagamaan yaitu LDII. Jamaah masjid adalah jamaah LDII di wilayah RT 02 RW 10. Masjid ABU BAKAR AS-SHIDIQ mempunyai beberapa fasilitas, yaitu ada alat untuk ibadah, pengeras suara, kipas angin, almari, Al-Qur’an, tempat wudhu yang berada disamping masjid dan lain-lain. Sedangkan fasilitas yang ada digudang masjid diantaranya yaitu meja, piring, gelas, porong, manci. Semua ini digunakan ketika ada kegiatan seperti rapat atau musyawarah, takbiran dan acara pengajian lainnya.
        Pelaksanaan kegiatan TPA di Masjid ini sudah termasuk efisien karena berjalan sangat teratur dan tertib. TPA dilaksanakan setiap hari kecuali hari jumat, begitu pula saat bulan ramadhan. Perserta TPA juga dapat dibilang aktif dan juga banyak memiliki dukungan dari pihak orang tua dan juga pengurus cabang LDII di dukuh Candi.
Sumber : Observasi langsung dan wawancara dengan pengurus masjid ABU BAKAR AS-SHIDIQ
3.      Aliran Sungai
Dukuh Candi memiliki satu sungai yaitu Kali Gondang, sebelah selatan dukuh Candi berbatasan dengan dukuh Klampok. Aliran airnya dibilang pasif karena sungainya kering saat musim panas dan juga fungsi sungai ini hanya untuk menampung air hujan agar tidak banjir saat hujan lebat. Sungai Kaligondang terbilang bersih tanpa adanya sampah anorganik, namun adanya sampah organic berupa dedaunan karena letaknya sungai itu sendiri ditengah sawah dan hutan.
Sumber : Observasi dan penuturan warga pinggir sungai
4.      Ladang
Dusun Candi mayoritas terdapat lading perkebunan yang ditanami pohon singkong, jati, pisang, ketela dan beberapa tanaman hidup seperti jahe, kunyit dan masih banyak lagi.ada beberapa manfaat ladang yang ada di dusun candi yaitu hasil pertanian digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga dan hasil pertanian untuk dijual. Masalah yang ditemui di desa candi yaitu ladang yang hanya dimanfaatkan hanya untuk ditanami pohon singkong, jati pisang dan ketela, dan masih banyak lahan yang kosong yang tidak dimanfaatkan sebagai kebutuhan warga dusun candi. Harapan kami, lahan dusun candi dapat dimanfaatkan se-efisien mungkin dan dapat ditanami berbagai tanaman hidup.
Sumber : Observasi langsung dengan anggota KKN
5.      Lapangan
Di dalam Dukuh Candi Terdapat Lapangan Voly, adapun jalan menuju lapangan voly kondisinya baik sudah di aspal, sedangkan kondisi tanah lapangan tersebut gersang, disekitar lapangan terdapat pohom pisang, lapangan voly dimanfaatkan masyarakat terutama kaum muda-mudi sebagai tempat olahraga, tempat bermain anak-anak, sebagai tempat olah raga setiap sore dan tempat berkumpul warga. Kondisi lapangan bias dibilang sangat terawat karena setiap hari digunakan untuk olah raga seluruh pemuda entah bapak-bapak, remaja maupun anak-anak, dan juga fasilitas yang cukup memadai seperti: Net, Bola Voli, Lapangan dengan garis dan tiang yang memadai.
Sumber : Observasi dan wawancara dengan Warga Dusun Candi
6.      Poskamling
Pos kamling di Dukuh Candi kebetulan terletak di depan Posko KKN Kelompok 45 di desa Ngreco, Weru. Kondisi bangunan yang minimalis baru diperbaiki bersama-sama dengan anggota Peserta KKN, Kegiatan Jaga keliling sudah tidak aktif dikarenakan tidak adanya jadwal jaga Poskamling dan juga warga yang sangat sedikit dengan kesibukan malam yang banyak dengan diisi pengajian di Masjid Abu Bakar As-Shidiq yang diacarakan secara rutinan.dan Pos Kamling didusun candi hanya diisi dengan peralatan atau investaris dusun Candi.
Sumber : Observasi langsung dan wawancara dengan Bapak Warto Wagimin (RT)
















Hasil Bentuk Transector
Aspek
Masjid
Pemukiman
Ladang
Sungai
Lapangan
Poskamling
Kondisi Tanah/Jalan
Jalan Sudah Diaspal
Jalan sudah diaspal
1.tanah berwarna coklat
2.tanah kering
3.banyak ditanami pohon pisang, pohon jati, pohon singkong dan beberapa tanaman apotek hidup
1.air mengalir sedikit
2.sungai banyak bebatuan
3.sungai pasif
Tanah kering
Jalan sudah diaspal
Manfaat
1. tempat beribadah
2. tempat rapat remaja dan takmir masjid
3. tempat pengajian
4. tempat kegiatan
5.tempat menyampaikan informasi
Tempat tinggal warga
1.hasil pertanian digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga
2.hasil pertanian untuk dijual
Sebagai batas wilayah
Tempat bero;ahraga
1.tempat berkumpulnya warga
2.tempat menyimpan barang-barang inventaris warga setiap RT
Masalah
Jama’ah Sholat sedikit
1.kurang penerangan jalan
2.masih ada jalan yang belum diaspal
Lahan yang tersedia belum dimanfaatkan secara efisien dan produktif
1.sungai tidak dimanfaatkan sebagai pengairan lahan
2.banyak sampah
Kurangnya perawatan lapangan
1.tidak diaktifkan jadwal ronda
2.poskamling kotor
3.poskamling kurang terawatt
Tindakan yang pernah dilakukan
1. Renovasi Masjid
2. Motivasi oleh takmir masjid
1. menambah lampu penerangan jalan
2. kerja bakti mengaspal jalan

Kerja bakti membersihkan sampah di sungai
Merenovasi lapangan
1.renovasi poskamling
2.membersihkan poskamling
Harapan
Jamaah masjid semakin banyak
1.banyak lampu penerangan jalan
2.semua jalan diaspal
1.semakin banyak tanaman semakin baik
2.kemampuan tanah untuk ditanami dengan berbagai jenis tanaman
Memanfaatkan air sebagai pengairan lahan
Menjadi tempat yang nyaman untuk berolahraga
Menertibkan jadwal ronda
Potensi
Masjid semakin makmur
Warga bisa kompak dalam kerja bakti
Menghasilkan tanaman yang produktif
Tempat untuk irigasi
Tempat mengadakan olahraga
Menjadi tempat silaturahmi antar warga satu RT




  1. Penjajagan Kondisi Hubungan Masyarkat Antar Elemen Masyarakat(Diagram Venn)
Topik                                                   : Hubungan antar elemen masyarakat
Teknik pra yang digunakan                 : Diagram venn
Nama pemandu (fasilitator)                : Ari Selaku Remaja Masji Abu  
                                                              Bakar Ash-Shidiq
Nama peserta diskusi                          : Seluruh anggota kkn
Tanggal dan tempat pelaksanaan        : 16 Agustus 2016
Diagram venn adalah salah satuteknik yang digunakan untuk melihat hubungan masyarakat dengan berbagai lembaga, yang terdapat di desa dan lingkungannya. Dalam hal ini kami melihat pengaruh Organisasi yang ada di masyarakat terhadap kemakmuran masjid. Data-data informasi untuk pembuatan diagramvenn kami dapat dari beberapa tokoh masyarakat.
Catatan proses diskusi :
Diskusi diadakan pada tanggal 16 Agustus 2016, Remaja Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu Ari membantu kelompok kami Dalam membuat  diagram Venn. Dalam pembuatan lingkaran-lingkaran Diagram Venn, kami menggunakan benda-benda yang bentuknya lingkaran yang besarnya seperti yang kita inginkan. Lingkaran langsung kami gambar di kertas karton dengan bantuan alat-alat tersebut. Proses penempatan Diagram Venn yang menggambarkan kuantitas dan pengaruhnya pada masyarakat tidak sekali jadi, tetapi terjadi perubahan-perubahan. Hal ini terjadi karena setiap perubahan, merupakan hasil triangulasi atau setelah melakukan cross-check dengan masyarakat.
Analisis Diagram
a.    Majlis Taklim
Majlis taklim mempunyai pengaruh dan manfaat yang cukup besar dimana Takmir masjid berperan sebagai ketua atau Pembina dalam kegiatan keagamaan di lingkungan masyarakat Dusun Candi, Desa Ngreco Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.

b.    Takmir Masjid
Takmir masjid juga memiliki peranan penting dalam masyarakat, takmir masjid selaku pengelola dan paniitia dari kegiatan kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan masjid.dan kami berfokus pada Masjid Abu Bakar As-Shidiq.
c.    Remaja Masjid
Remaja Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq adalah kelompok organisasi remaja dusun Candi Desa Ngreco Kec.Weru Kab.Sukoharjo. Remaja Masjid Abu Bakar As-Shidiq memiliki pengaruh yang besar dalam masyarakat karena seluruh anggota masyarakat yang remaja merupakan anggota dari Rermaja Masjid. Remaja Masjid selalu membantu masyarakat ketika ada hal yang perlu dibantu baik moril maupun materil, contoh : memberi bantuan tetangga terkena musibah, membantu ketika warga memiliki hajatan, dan kegiatan kegiatan yang lain.
d.   TPA
TPA juga turut berpengaruh terhadap masyarakat. TPA memiliki peranan penting untuk menjadikan generasi yang berakhakul karimah   dalam kegiatan di Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq dalam bidang keagamaan. TPA adalah tempat bagi anak-anak untuk belajar mengaji dan menulis Al Qur’an.
e.    PKK
PKK memiliki pengaruh dalam masyarakat namun tidak terlalu besar karena fungsi PKK yang tidak menonjol dalam masyarakat. Namun demikian PKK selalu mempunyai program untuk mensejahrakan desa dan keluarga, contoh : Posyandu yang diadakan setiap bulan sekali, ada posyandu balita dan lansia, dan kewirausahaan untuk ibu-ibu yang berumah tangga dan ibu-ibu PKK memiliki kegiatan social yaitu membimbing anak-anak difabel yang ada di sanggar inkliusi dan kegiatan kegiatan yang lain.
 Dalam program tertentu dari teman-teman KKN juga memerlukan bantuan PKK. Meski tidak dominan ikut andil dalam setiap mewujudkan program-program kami, namun sudah membantu dan dapat menjalin keakraban bersama. Seperti teman-teman dari KKN ada yang ikut posyandu.
f.           Posyandu
Posyandu  adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan.
Tujuan posyandu antara lain
·         Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas.
·         Membudayakan NKBS
·         Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
·         Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
Manfaat Posyandu
Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, penanggulangan, diare. Kesehatan ibu dan anak
·         Ibu:  Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandan nifas, Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.
·         Pemberian Vitamin A: Pemberian vitamin A dosis tinggi pada bulan Februari dan Agustus (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007). Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
·         Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari   data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.
·         Imunisasi
Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Imunisasi sangat diperlukan bagi balita untuk mencegah berbagai penyakit seperti polio, dan lain-lain.
·         Peningkatan Gizi
Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205). Peningkatan gizi balita  di posyandu yang dilakukan oleh kader berupa    memberikan penyuluhan tentang  ASI, status gizi balita, MPASI, Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita.
·         Penanggulangan diare
Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan rujukan pada penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas
g.         Karang Taruna
Karang taruna dukuh candi memiliki satu kesenian yaitu Kuda Lumping. Kesenian ini menjadi budaya masyarakat Candi yang digunakan atau ditampilkan pada kegiatan-kegiatan tertentu seperti Acara gerak jalan 17 Agustus, acara tirakatan atau kegiatan kegiatan besar. Kesenian ini menjadi budaya andalan masyarakat Candi karena bagi mereka mempertahankan dan melestarikan  budaya sangan penting.
Masalah dan potensi yang muncul :
Dari kesemua hubungan tersebut, hubungan antar masyarakat pada dusun Candi Desa Ngreco Kec.Weru Kab.Sukoharjo berjalan dengan baik, jarang ada konflik atau masalah pada warga. Masalah yang muncul biasanya hanya masalah sepele dan dapat diselesaikan  deangan bermusyawarah.














BAB III


A.      PENDAHULUAN
Didalam sebuah penelitian atau research, hal yang paling mendasar dan pokok adalah suatu masalah. Masalah merupakan hal yang  sangat urgent dan penting yang menjadi assessment-assesment yang kemudian sangat menentukan langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya dalam sebuah penyusunan rencana kegiatan yang akan dilakukan. Hal inilah yang dinamakan Participation Action Research atau PAR. Participation Action Research (PAR) adalah proses dimana kelompok sosial berusaha melakukan studi masalah mereka secara ilmiah dalam rangka mengarahkan, memperbaiki, dan mengevaluasi keputusan dan tindakan mereka. Research langsung atau penelitian secara langsung di lapangan dimaksudkan untuk menemukan masalah-masalah yang ada di lapangan tersebut untuk kemudian ditindak lanjuti dengan penyusunan kegiatan penelitian dan pemecahan secara bersamaan dengan masyarakat berdasarkan masalah yang ada dalam research tersebut.
Berdasarkan  pada penelitian dan  tinjauan  kami selama satu  bulan mengadakan KKN Partisipatif POSDAYA Berbasis Masjid di dukuh Candi, kami mendapatkan hasil berupa kesimpulan–kesimpulan penting dari kondisi sosial yang ada di dukuh Candi. Namun demikian, hasil kesimpulan kami ini tidak bisa dikatakan mutlak karena suatu proses sosial akan selalu bergeser dan berkembang seiring perkembangan kondisi dan zaman yang terjadi di Dukuh Candi, Desa Ngreco Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Kesimpulan-kesimpulan tersebut kami tuangkan didalam matrik rangking dan analisis pohon masalah yang telah kami diskusikan dan buat bersama selama melakukan research pada tanggal 9 Agustus 2016 sampai dengan 8september 2016.
Dari sekian banyak masalah yang ada,yang berhasil kami temukan diDesa Ngreco, yaitu di Dukuh Candi, Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo, dukuh tersebut memiliki masalah yaitu pertama,minimnya pemanfaatan lahan yaitu kurangnya kesadaran akan potensi lahan, belum bisa membawa peluang usaha, dan kurangnya SDM. Kedua, Masih bercampurnya sampah organic  dan non organic yaitu warga belum sadar pentingnya pemisahan sampah, belum mengerti kegunaan pemilahan sampah dan belum bisa memanfaatkan sampah. Ketiga, Kekeringan yaitu Dukuh Candi belum ada penampungan air dan Kurangnya Resapan air.
Pada penyusunan rencana kegiatan ini kami uraikan informasi hasil setiap teknik PAR untukan alisis masalah dan tujuan serta rencana kerja (Matrik Ranking,Matrik Penyelesaian Masalah,Analisis Pohon Masalah,Analisis Pohon Harapan dan Matrik Rencana Kerja) yang dilaporkan dengan cara sebagai berikut:
ANALISIS POHON MASALAH
Dalam menjabarkan matrik penyelesaian masalah menjadi pohon masalah yang sistematis, kami membagi dan mengelompokkan masalah-masalah tersebut ke dalam pohon masalah sebagai berikut:
Teknik PAR yang dipergunakan
:
ANALISIS POHON MASALAH
Nama Narasumber
:
Ari Selaku Remaja Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq
Nama Peserta yang berperan dalam pembuatan pohon masalah
:
Nanang Abdul Aziz, Muhammad Nuzulul Huda, Ulil Albab, Tyas Septyani, Salis Chotimah, Rika Alfiyyah, Firda Ninggar , Sri Asih yulianti, Apriliana Kartikasari, Arifta Handayani
Hari/ Tanggal
:
Jum’at, 26 Agustus 2016

POHON MASALAH
Pohon Masalah Dusun Candi Desa Ngreco Kec.Weru Kab.Sukoharjo
Minimnya Pemanfaatan Lahan
Kurangnya kesadaran akan potensi lahan
Belum sadar pentingnya pemisahan sampah
Belum ada penampungan air
Belum bisa membaca peluang usaha
Kurangnya serapan air
Belum Mengerti kegunaan pemisahan sampah
Kekeringan
Masih bercampurnya sampah organic dan non organik
Kurangnya SDM
Belum bisa memanfaatkan sampah
 














INFORMAN:
Ari Selaku Remaja Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq
FASILITATOR:
1.      Nanang Abdul Aziz                            6.  Sri Asih Yulianti
2.      Muhammad Nuzulul Huda                 7.  Apriliana Kartika Sari
3.      Ulil Albab                                           8. Firda Ninggar
4.      Tyas Septyani                                      9. Arifta Handayani
5.      Salis Chotimah                                    10. Rika Alfiyyah
Dari bagan pohon masalah di atas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa masalah  diantaranya adalah minimnya pemanfaatan lahan,masih bercampurnya sampah organic dan non organic serta warga dusun candi sering kekeringan dikarenakan warga dusun candi belum ada penampungan air dan kurangnya resapan air karena kondisi tanah yang bebatuan. .
MATRIK PROGRAM TPA
Dari permasalahan tersebut dapat kami simpulkan bahwa penyebab terbesar dari kurang baiknya pengelolaan sampah di dukuh Candi disebabkan oleh kurangnya kesadaran tentang cara pengelolaan sampah. Oleh karena itu, harapan yang kami ingin capai yakni para warga dukuh Candi dapat mengelola sampah dengan cara memilah sampah organik dan non-organik agar masalah sampah dapat berkurang.
Dari upaya tersebut hal-hal yang mendukung harapan kami yakni seperti sosialisasi tentang bank sampah bagi masyarakat Candi serta melengkapi media dan alat dalam pengelolaan sampah.
Dari hal-hal tersebut memungkinkan kesadaran masyarakat dukuh Candi dapat meningkat. Harapan yang paling besar dari kami yakni akan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah dan lingkunan dukuh Candi menjadi lebih bersih dan nyaman. Amin.
Untuk menjabarkan matrik penyelesaian masalah menjadi pohon masalah yang sistematis, kami membagi dan mengelompokkan masalah masalah tersebutke dalam pohon masalah sebagai berikut:

Teknik PAR yang dipergunakan
:
ANALISIS POHON HARAPAN
Nama Narasumber
:
Ari Selaku Remaja Masjid Abu bakar Ash-Shidiq
Nama Fasilitator
:
Nanang Abdul Aziz, Muhammad Nuzulul Huda, Ulil Albab, Tyas Septyani, Salis Chotimah, Rika Alfiyyah, Firda Ninggar , Sri Asih yulianti, Apriliana Kartikasari, Arifta Handayani
Hari/ Tanggal
:
Kamis, 25 Agustus 2016

Pohon Harapan Dusun Candi Desa Ngreco Kec.Weru Kab.Sukoharjo
POHON HARAPAN


Memaksimalkan pemanfaatan lahan
Pengairan
Pemisahan sampah organic dan non organik
Memberikan motivasi pemanfaatan lahan
Membuat UMKM
Pelatihan Pengolahan Lahan
Pembuatan Biopori
Pembuatan Penampungan air
Menambahkan Masyarakat tentang pemisahan
Sosialisasi pemilahan sampah organic dan non organic
Sosialisasi ketrampilan pemanfaatan sampah
 
















INFORMAN:
Ari Selaku Remaja Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq
FASILITATOR:
1.      Nanang Abdul Aziz                            6.  Sri Asih Yulianti
2.      Muhammad Nuzulul Huda                 7.  Apriliana Kartikasari
3.      Ulil Albab                                           8. Firda Ninggar
4.      Tyas Septyani                                      9. Arifta Handayani
5.      Salis Chotimah                                    10. Rika Alfiyyah

Matrix Ranking Masalah (Papan Catur)
Teknik PRA                                        : Matrik Rangking
Nama Pemandu (Fasilitator)               :
Nama Peserta Diskusi                         : Anggota Mahasiswa KKN
Tanggal & Tempat                              : Sabtu, 27 Agustus 2016

Catatan Proses Diskusi
Matrix Ranking adalah penyelesaian masalah yang tujuannya untuk membuat urutan prioritas pilihan dalam penyelesaian masalah secara obyektif dan rasional.
Kegiatan ini kami laksanakan pada tanggal 12 Agustus 2016. Alhamdulillah kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar oleh kelompok kami dimana kelompok kami telah melakukan penelitian PAR di Dukuh Candi ini dengan bertanya kepada warga masyarakat desa tentang masalah apa yang ada di Dukuh Candi. Proses diskusi dilakukan di rumah RW dukuh Candi. Selain itu, kami juga melakukan diskusi kelompok di bascamp. Kemudian kami melakukan wawancara dengan pak RW dan pak takmir masjid tentang sejarah masjid dan kondisi keagamaan warga Candi. Kami juga melakukan diskusi dan wawancara dengan remaja masjid tentang masalah yang ada di lingkungan sekitar warga Candi. Kelompok kami telah berdiskusi dan mengambil satu masalah yaitu tentang lingkungan kebersihan di dukuh Candi. Diskusi ini dapat menghasilkan beberapa informasi yang ditemukan oleh peserta diskusi.

MATRIK RANKING MASALAH
NO
Masalah
URGENSI
RELEVANSI
KETERSEDIAAN SDM
PERSIAPAN TIM
SKOR
1
Kekeringan
4
5
3
2
13
2
Masih bercampurnya sampah Organik & Non-Organik 
2
5
4
4
15
3
Minimnya Pemanfaatan lahan.
3
4
3
1
11
Hasil yang diperoleh dari matrik ranking masalah tersebut dapat kita lihat permasalahan yang paling  menonjol adalah Masih bercampurnya sampah Organik & Non-Organik.  Oleh  karenaitu,  diperlukan untuk  menyusun  matrik  rangking  penyelesaian masalah yang perlu diselesaikan bersama dengan warga masyarakat dan mencari serta menemukan solusinya.
Matrik Penyelesaian Masalah         
Teknik PRA                               : Matrik Rangking Penyelesaian Masalah
Nama peserta                               :Mahasiswa KKNP-PBM kelompok 45
Tempat dan tanggal Pelaksanaan :27 Agustus2016 di dukuh Candi
CatatanProses Diskusi
Proses diskusi Matrix Ranking Penyelesaian Masalah” kami lakukan di           Posko KKN kel 45, yakni tempat semula diskusi mengerjakan teknik PAR lainnya mengenai matrix ranking papan Catur yang telah kami selesaikan tadi. Kami pun melanjutkan diskusi membuat kolom-kolom matrix rangking penyelesaian masalah yang berisi urgensi, relevansi, potensi dan kekuatan tim yang dihubungkan dengan permasalahan yang ada di masyarakat yakni : kekeringan, Masih bercampurnya sampah organic dan non organic, minimnya pemanfaatan lahan.
NO
Sebab/Akibat
Kekeringan
Masih bercampurnya sampah organic dan non organic
Minimnya Pemanfaatan lahan
Skor
1
Kekeringan
-
Tidak
Ya
3
2
Masih bercampurnya sampah organic dan non organic


Tidak

-


Tidak
3
3
Minimnya pemanfaatan lahan

Ya

Tidak
       -
3

Keterangan :
Y       : Ya
T       : Tidak
PENJELASAN
1.             Kekeringan:
Ø  Urgensi (4) karena Pengairan berperan penting dalam masyarakat khususnya dalam Pengolahan lahan  di Desa Ngreco khususnya  dukuh Candi.
Ø  Relevansi (5) karena pengairan yang berhubungan langsung dengan masyarakat khususnya di dukuh Candi.
Ø  Ketersediaan Bahan dan SDM (3) karena pengairan di dukuh candi mempunyai potensi yang mungkin di kelola dan bermanfaat untuk masyarakat khususnya dukuh Candi.
Ø  Kesiapan Tim (1) Pengairan yang kurang maka masyarakat seharusnya lebih memanfaatkan lahan dan perlu di kembangkan khususnya dukuh Candi.
2.             Masih Bercampurnya sampah organic dan non organik :
Ø  Urgensi (2) karena pengelolaan sampah yang kurang diperhatikan masyarakat khususnya dukuh candi.
Ø  Relevansi (5) Pengelolaan sampah yang sangat penting di dukuh Candi.
Ø  Ketersediaan Bahan dan SDM (4) karena untuk mensejahterakan masyarakat dipengaruhi oleh mengiplementasikan potensi yang dimilikinya.
Ø  Kesiapan Tim (4) karena kegiatan pengelolaan sampah membutuhkan peran masyarakat.
3.             Minimnya Pemanfaatan Lahan :
Ø  Urgensi (3) karena kurangnya kesadaran dalam pemanfaatan lahan.
Ø  Relevansi (4) karena keadaan lahan yang cocok ditanami macam-macam tanaman dan tidak hanya satu macam tanaman.
Ø  Ketersediaan Bahan dan SDM (3) karena kesadaran warga dalam pengelolaan lahan seperti menanami tanaman baru selain singkong masih kurang.
Ø  Kesiapan Tim (1) karena kurangnya warga yang masih myda yang tinggal di desa. Kebanyakan dari mereka merantau ke kota.
 Jadi, dari hasil yang diperoleh dari matrik rangking penyelesaian tersebut telah didapat permasalahan yaitu Kekeringan, Masih bercampurnya sampah organic dan non organic serta minimnya pemanfaatan lahan.permasalahan tersebut merupakan pangkal atau penyebab utama yang ada di desa Ngreco Khususnya dukuh candi. Dari permasalahan pertama dimana warga dukuh Candi sering mengalami kekeringan, seperti:  Air yang sering mati hingga diadakanya Pamsimas, selain itu daerah yang jauh dari Pamsimas terkadang tidak mendapatkan air tepat waktu di musim kering karena air sudah di habiskan di daerah yang dekat dengan Pamsimas.
Permasalahan kedua mengenai  Masih bercampurnya sampah organic dan non organic dan dapat dilihat dari banyaknya warga dukuh candi yang bisa dibilang cukup padat. Namun, dalam pembuangan sampah tidak di fikirkan sama sekali, padahal sebagian besar sampah organic dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat seperti  pembuatan pupuk kompos melalui sampah organic, dan pemanfaatan sampah non organic
Permasalahan yang ketiga mengenai minimnya pemanfaatan lahan yang dapat dilihat dari lahan desa Candi yang kebanyakan ditanami singkong. Setiap rumah memiliki pekarangan yang tidak sempit dan kebanyakan ditanami singkong. Dalam hal ini lahan di desa Candi merupakan lahan yang cocok ditanami berbagai macam tanaman.












BAB IV
AKSI KEGIATAN

A. Sosialisasi Peserta KKNP-PBM IAIN Surakarta

Topik                                             :Sosialisasi Peserta KKNP-PBM IAIN Surakarta
Fasilitator                                      : Mahasiswa KKN IAIN Surakarta
Peserta Aksi                                  : Warga setempat yang meliputi kepala dusun, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama, perangkat desa, dan Jamaah Pengajian Di Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq Candi
Tempat dan tanggal                      : Dukuh Candi, 9 Agustus 2016
Catatan proses Aksi Kegiatan
Sebelum memulai KKN, Pihak kampus khususnya LP2M mengadakan pelepasan  KKNP-PBM yang dilakukan di satu tempat yakni di Kecamatan Weru pada tanggal 9 Agustus 2016. Peserta sosialisasi KKNP-PBM ini adalah warga setempat yang meliputi kepala dusun, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama, perangkat desa dan juga perwakilan dari Kecamatan Weru. Pelepasan ini dilakukan sebagai penyerahan Mahasiswa KKNP-PMB dari Pihak Kampus kepada Masyarakat khususnya Masyarakat Kecamatan Weru, dimana disetiap desa di Kecamatan Weru dibagi 2 Kelompok KKN setiap desanya.
Setelah sebelumnya pembagian kelompok KKN di kampus kami ditempatkan di desa Ngreco, di Dukuh Candi. Untuk menyapa dan sosialisasi peserta KKN, Kami melakukan sosialisasi dengan mengunjungi rumah warga sekitar yang dekat dengan Masjid beserta perangkat desa dan juga pengurus Masjid di dukuh Candi.
Sosialisasi kami lakukan di rumah-rumah warga bertujuan agar kami bisa lebih akrab dan langsung bisa membaur dengan mereka sehingga kami tahu apa yang mereka inginkan. Setelah kami memperkenalkan diri dari setiap peserta KKNP-PBM di desa Cermo ini. Selain itu kami juga menjelaskan kedudukan peserta KKNP-PBM di sini bukan mau menggurui masyarakat Candi tetapi hanya sebagai fasilitator dan juga justru kami di sini akan berguru dan belajar bersama masyarakat tentang kehidupan bermasyarakat.
Selain mengunjungi rumah-rumah warga kami juga melakukan sosialisasi peserta secara resmi di Masjid Abu BAkar Ash-Shidiq di Dukuh Candi yang dinilai merupakan Sentral kegiatan keagamaan di dukuh candi khususnya Rt 02 Rw 10 yang berdekatan dengan posko KKN IAIN Surakarta.
Setelah lama berbincang dan berbaur dengan masyarakat desa kami dapat menyimpulkan masalah yang ada di desa Cermo adalah tentang pendidikan, sosial keagamaan dan lingkungan hidup. Di desa Candi sudah ada kegiatan yang mengacu pada pendidikan dan lingkingan hidup namun kegiatan ini kurang berjalan dengan baik karena kurangnya suberdaya manusia yang ada dan juga kurangnya kesadaran dalam mengelola lingkungan hidup serta pendidikan, namun kami tidak berani andil pemikiran pada kehidupan social keagaam karena di dukuh candi sudah sangat aktif dan juga tidak dapat dirubah, ditambahi maupun dikurangi paham yang sudah ada. Setelah melakukan beberapa kai penelitian dan juga diskusi bersama seluruh elemen masyarakat dan juga mahasiswa IAIN kami menemukan beberapa kegiatan yang sekiranya akan kami lakukan selama 1 bulan kedepan, yaitu :
1. Mengadakan Sosialisasi Bank Sampah dan Biopori
2. Membangkitkan semangat masyarakat dalam membuat UMKM dengan Produk Selai Jahe
3. Mengadakan Pengajian Akbar dan Pengobatan Gratis yang bekerja sama dengan KKN kel 48 di desa Tawang
4. Mengadakan lomba TPQ se Desa Ngreco
5. Mengikuti kegiatan-kegiatan social kemasyarakatan yang sudah berjalan di dukuh Candi
Catatan Refleksi Aksi Kegiatan Dari Masyarakat
Kami mendapat respon yang baik dari masyarakat terhadap kegiatan sosialisasi ini. Masyarakat sangat antusias dalam memberikan tanya jawab dan tidak segan-segan mengungkapkan segala permasalahan yang ada.

B.     Kegiatan Mengajar TPQ “ABU BAKAR AS-SHIDIQ
Topik                           : Membangkitkan semangat TPQ
Fasilitator                    :Pengajar TPQ Abu Bakar As-Shidiq dan Mahasiswa KKN IAIN Surakarta
Peserta                        : Anak-anak TPQ sekitar warga dukuh Candi, Weru, Sukoharjo
Waktu pelaksanaan     : 16.00-17.00 WIB
Hari kegiatan              : Setiap hari, kecuali hari Jumat.
Tempat pelaksanaan   : Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq
Catatan Proses Kegiatan
Kegiatan TPQ Abu Bakar Ash-Shidiq yang dilaksanakan di Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq, dihadiri oleh santriwan dan santriwati warga dukuh Candi. Kegiatan TPQ ini dilaksanakan setiap hari kecuali hari Jumat, pukul 16.00 hingga 17.00 WIB yang dipimpin oleh pengajar TPQ dan dibantu Mahasiswa KKN IAIN Surakarta.
Mengenai antusiasme anak-anak warga dukuh Candi terhadap kegiatan keagamaan khususnya TPQ ini cukup baik, dilihat dari anak-anak yang hadir terdiri dari kurang lebih 25 anak. Penduduk dukuh Candi yang mayoritas paham LDII membuat pengaruh segala kegiatan keagamaan terpelihara hingga sekarang dan juga berpotensi sebagai pemersatu masyarakat yang sejahtera dan teratur.
Kegiatan TPQ ini diawali dengan pembacaan surat al-Fatihah dan do’a belajar. Dilanjutkan dengan semakan Iqro’ dan Al-Qur’an. Setelah menyimak pembacaan Iqro’ dan Al-Qur’an kemudian disampaikan materi. Penyampaian materi telah di buat jadwal yang mengikutsertakan seluruh mahasiswa KKN IAIN Surakarta di Dukuh Candi.
Pada pelaksanaan TPQ Abu Bakar Ash-Shidiq di Masjid tersebut melibatkan beberapa peran diantaranya Ta’mir Masjid dan IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) dukuh Candi.
Catatan Reflektif Aksi Kegiatan TPQ
Untuk kegiatan TPQ kami dari mahasiswa KKN IAIN Surakarta tidak berani untuk memberikan materi ajar di TPQ Abu Bakar Ash-Shidiq dikarenakan paham yang sudah pakem dan tidak dapat ditambah ataupun dikurangi yang secara langsung merupakan landasan umum pemikiran cabang paham LDII di Dukuh Candi. sehingga kami mahasiswa KKN IAIN Surakarta hanya sekedar membantu mendampingi santriwan dan santriwati yang hadir agar dapat lebih cepat memahami materi yang disampaikan.

C.    Kegiatan Membantu Belajar Diluar Sekolah
Topik                          : Membangkitkan semangat anak-anak untuk belajar   diluar sekolah
Fasilitator                    : Mahasiswa KKN IAIN Surakarta
Peserta                        : Anak-anak Dukuh Candi dan sekitarnya
Waktu pelaksanaan     : Setelah jam sekolah
Hari kegiatan              : Setiap hari
Tempat pelaksanaan   : Posko KKN IAIN Surakarta
Catatan Proses Kegiatan
Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan hal yang wajib dilakukan setiap anak di Dukuh Candi namun saat diluar jam sekolah anak-anak dirasa kurang mampu memanfaatkan waktu luang bersama teman-teman untuk belajar, namun hanya diisi dengan kegiatan bermain keliling dukuh. Hal ini memicu keinginan kami untuk mengajak anak-anak tersebut untuk belajar bersama ataupun mengerjakan pekerjaan rumah bersama. Kegiatan ini diselingi dengan mengajarkan anak-anak menghafal doa-doa yang diajarkan di TPQ maupun mengulang materi yang diajarkan disekolahan.
Catatan Reflektif Aksi Kegiatan Belajar Bersama
                        Karena banyak anak-anak yang mengikuti dan juga semangat seluruh Mahasiswa KKN IAIN Surakarta, kegiatan ini cukup diminati oleh seluruh anak-anak disekitar posko yang datang tanpa paksaan membawa buku pelajaran sekolah dan meminta untuk didampingi dalam belajar dan mengerjakan tugas. Anak-anak juga terlihat lebih bersemangat karena banyak diantara mereka didukung oleh para orang tua untuk hadir dalam kegiatan belajar bersama.

D.    Kegiatan Sosialisasi “BANK SAMPAH dan BIOPORI”
Topik                           : Menumbuhkan pengertian warga tentang Bank Sampah
Fasilitator                    : Mahasiswa KKN IAIN Surakarta
Peserta                        : Muda-mudi Warga Dukuh Candi, Ngreco, Weru, Sukoharjo.
Waktu pelaksanaan     : 19.30 WIB – selesai
Hari kegiatan              : Jumat, 2 September 2016
Tempat pelaksanaan   : Posko KKN IAIN Surakarta Kelompok 45
Catatan Proses Kegiatan
Malam hari, kami mahasiswa KKN mengadakan Sosialisasi tentang Bank Sampah kepada remaja atau muda-mudi dukuh candi. dengan menampilkan slide powerpoin dan juga video demo dari LP2M tentang Bank Sampah kami berharap peserta akan mudah untuk memahami dan mengamalkan apa yang telah disampaikan secara bersama-sama.
Sosialisasi ini dimoderatori oleh seluruh mahasiswa KKN IAIN Surakarta dengan peserta seluruh muda-mudi dukuh Candi. Peserta yang hadir diperkirakan kurang lebih 30 orang peserta yang berusia antara 11- 24 tahun.
Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini akan menimnulkan renungan baik dikalangan pemuda dukuh Candi khususnya untuk menjaga lingkungan sekitar dengan baik
Catatan Reflektif Aksi Kegiatan Sosialisasi Bank Sampah
                        Dirasa merupakan hal yang primer dalam mengelola sampah, pemuda cukup tertarik dengan proses pemilahan sampah pendaur ulang dan penerapan Bank Sampah. Dan dikarenakan sebelumnya para pemuda sudah mengumpulkan sampah-sampah yang dapat dijual, solusi Bank Sampah mendapat respon yang sangat baik dan diharapkan dapat berlangsung dengan baik kedepannya.
E. Mengadakan Musabaqoh Keagamaan Antar TPA dan Mendongeng Bersama Kak Natsir
Topik                                       : Musabaqoh ke-agamaan antar TPA dan Mendongen Bersama
Fasilitator                                : Seluruh teman-teman KKNT-PBM
Peserta Aksi                            : Terlampir
Tempat dan Tgl Pelaksanaan  : Kantor Balai Desa Ngreco, 04 september 2016
Catatan Proses Aksi
Dalam rangka mengisi kegiatan anak-anak TPQ se desa Ngreco, dan juga untuk membangkitkan semangat anak-anak dalam mempelajari ilmu agama kami bekerjasama dengan kelompok KKN 46 di dukuh Sidowayah untuk mengadakan lomba TPQ se desa Ngreco pada tanggal 4 September 2016 yaitu hari Ahad, adapun musabaqoh yang diselenggarakan adalah sebagai berikut:
a.      Lomba Mewarnai
Dalam pelaksanaan lomba Mewarnai, seluruh TPA mengutus 2-3 orang untuk mengikuti acara tersebut, agar setiap anak-anak TPA mempunya pengalaman dan mempunyai kesempatan untuk mengapresiasikan apa yang dimilikinya.
Kriteria lomba yang kami nilai adalah sebagai berikut:
1.      Kerapian.
2.      Keindahan.
3.      Kebersihan  
Dalam pelaksanaan lomba mewarnai kami membatasi usia anak maksimal kelas 2 sekolah dasar supaya tidak ada kesenjangan social. Untuk juri kami mengundang 1 juri dari luar yakni ibu (_) yang merupakan tenaga pengajar TK di dukuh Sidowayah dan 1 juri dari Mahasiswa KKN.
Dalam pelaksanaan Mewarnai, para peserta dan para pendukung dari tiap-tiap TPA sangat antusias dan semangat.
b.      Lomba Hafalan Surat-Surat Pendek ( Tahfid )
Dalam lomba hafalan surat pendek kami memberikan 1 surat wajib yaitu Surah Al-alaq. Dan juga ada surat kocokan yang diacak dan mengasah santri untuk menghafal surat yang diacak. Adapun kriteria yang dinilai adalah:
1.      Makhorijul Huruf.
2.      Tajwid.
3.      Dan daya hafal tidaknya para peserta lomba.
Adapunn cara pelaksanaannya adalah memanggil nama peserta lomba satu persatu dan duduk di depan juri dan setelah itu peserta tersebut menghafalkan surat yang sesuai dengan yang diperintahkan juri. Juri yang kami hadirkan adalah Bp Sutarto dan juga 1 mahasiswa KKN
c.       Lomba Da’I Cilik
Dengan tema “Berbakti Kepada Orang Tua” Lomba da’I cilik sangat diminati oleh anak-anak di desa ngreco, anak-anak dan para pengantar terlihat sangat antusias mengukuti ceramah para da’I cilik tampil. Mereka sebagai audience sangat tertarik untuk mengikuti dan mendengarkan bahkan merespon apa yang disampaikan para da’I kecil.
Adapun pelaksanaan lomba da’I ini dengan mengacak nomor urut tampil dan juga kami meminta seluruh peserta lomba yang sudah selesai mengikuti lomba yang lainnya untuk menjadi audience dan merupakan salah satu aspek penilaian juri. Juri yang kami pilih 1 dari Guru MIM Sidowayah yakni Ibu Umi dan juga 1 dari mahasiswa KKN yaitu Sri Asih Yulianti. Kriteria penilaiannya :
1.      Penampilan
2.      Materi
3.      Kerapian dan ketepatan waktu

d.      Mendongeng Bersama Kak Natsir
Acara mendongeng bersama Kak Natsir berlangsung setelah istirahat makan siang dan sholat dhuhur. Dengan gayanya yang khas, lucu dan sangat menggelegar, dongeng bertemakan anak sholeh berhasil menguatkan dan menambah minat para santriwan dan santriwati bersama masyarakat sekitar. Kegiatan mendongeng juga digunakan oleh panitia untuk menyusun juara dan mempersiapkan acara penyerahan piala, sertifikat dan juga hadiah lainnya.
Catatan Refleksif Aksi Dari Masyarkat dan anak-anak TPA
Selama perlombaan berjalan, para peserta lomba TPA sangat semangat sekali meski kadang TPA-nya harus mengalami kekalahan, kami berharap mudah-mudahan generasi setelah kita dapat dan mau melaksanakan acara ini lagi karena dengan adanya musabaqoh seperti maka secara tidak langsung dapat memotifasi anak-anak TPA dalam mendalami dan mempelajari ilmu-ilmu keagamaan.




F. Pengajian Akbar

Topik                          :Pengajian akbar dan Pengobatan Gratis
Fasilitator                    : Tim KKNP-PBM dan GP Anshor
Peserta Aksi               : Seluruh masyarakat Kec. Weru, Tawangsari dan Bulu
Tempat dan tgl pelaksanaan : Lapangan pondok Pesantren Hidayatul           Mubtadi’in, 20 Agustus 2016
Catatan proses Aksi Partisipatif
Dalam rangka mengikuti kegiatan partisipatif dan koordinasi kecamatan di 3 kecamatan yakni weru, Tawangsari dan Bulu, kami beserta kelompok KKN 3 kecamatan tersebut mengadakan kegiatan berupa pengobatan Gratis dan pengajian akbar bersama GP (Gerakan Pemuda) Anshor yang merupakan organisasi dibawan naungan NU (Nadhatul Ulama) kami dari mahasiswa KKNP-PBM mengadakan pengajian akbar “Anshor Bershawalat”.
Catatan Refleksif Aksi Dari Masyarakat
Kegiatan pengajian dan pengobatan Gratis mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat sekitar, ada sekitar 1200 orang yang datang dan alhamdulilah mereka sangat antusias dan semangat dalam mengikuti acara tersebut dari awal hingga akhir acara
G.    Kegiatan Sosialisasi Budidaya Tanaman Jahe Dan Ketrampilan Pembuatan Selai Jahe
Topik                                       : mengenalkan kepada masyarakat tentang budidaya tanaman jahe dan memotivasi warga untuk membuat UMKM Selai Jahe
Fasilitator                                : Mahasiswa KKN IAIN Surakarta
Peserta                                    : Ibu-ibu Warga Dukuh Candi, Ngreco, Weru, Sukoharjo.
Waktu pelaksanaan                : 19.30 WIB – selesai
Hari kegiatan                          : Jumat, 2 September 2016
Tempat pelaksanaan               : Posko KKN IAIN Surakarta Kelompok 45
Catatan Proses Kegiatan
Sore hari kami mengundang ibu-ibu warga Candi untuk menghadiri sosialisasi budidaya tanaman jahe dan juga pembuatan selai jahe. Kami menayangkan video pembuatan selai jahe dari kelompok kami dan juga menyampaikan hasil observasi kelompok kami tentang tata cara budidaya tanaman Jahe dari desa Karangtengah.
Sosialisasi ini dimoderatori oleh seluruh mahasiswa KKN IAIN Surakarta dengan pesertanya adalah ibu-ibu dan remaja dari dukuh Candi. Peserta yang hadir diperkirakan kurang lebih 30 orang. Selama proses sosialisasi kami juga mengajak ibu-ibu desa Candi untuk mempraktekkan pembuatan selai jahe dan memotivasi ibu-ibu untuk membuka peluang usaha membuat selai jahe.
Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini akan menumbuhkan minat warga untuk membudidaya jahe serta membuat inovasi baru cara mengkonsumsi jahe. Selain itu, kami juga berharap setelah adanya sosialisasi ini bias menjadi bahan untuk membuka usaha di dunia kewirausahaan serta renungan baik dikalangan pemuda dukuh Candi khususnya untuk menjaga lingkungan sekitar dengan baik
Catatan Reflektif Aksi Kegiatan Sosialisasi Bank Sampah
Dirasa merupakan hal yang primer dalam mengelola sampah, pemuda cukup tertarik dengan proses pemilahan sampah pendaur ulang dan penerapan Bank Sampah. Dan dikarenakan sebelumnya para pemuda sudah mengumpulkan sampah-sampah yang dapat dijual, solusi Bank Sampah mendapat respon yang sangat baik dan diharapkan dapat berlangsung dengan baik kedepannya.



BAB V
TEMUAN-TEMUAN
            Selama melakukan kerja partisipatif di lapangan umum ketika melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di desa Ngreco, kami memperoleh temuan-temuan yang ada pada masyarakat. Temuan tersebut di antaranya :
  1. Keagamaan
Desa Candi memiliki beberapa kegiatan keagamaan. Kegiatan tersebut adalah :
a.       Pengajian rutin
Pengajian rutin di Candi di lakukan di Masjid Abu Bakar As-Shidiq, yakni pengajian tafsir yang dilaksanakan setiap hari Rabu malam dan Minggu malam. Kemudian pengajian ibu-ibu yang dilaksanakan di Masjid Abu Bakar As-Shidiq setiap jumat siang setelah sholat Jumat. Ada juga pengajian remaja masjid yang diadakan setiap Kamis malam dan pengajian tiap bulan setiap sebulan sekali.
b.      Taman Pendidikan Al-Qur’an
Kegiatan TPA juga terdapat di Candi. Kegiatan TPA diadakan setiap hari setelah Ashar kecuali hari Jumat. Ada tingkatan-tingkatan dalam Kegiatan TPA dan setiap tingkatan memiliki nama sendiri-sendiri. Nama-nama tingkatan tersebut antara lain Cabe rawit, Titilas, Lubis, Mansurin, Al Qur’an Mbah Man.
  1. Organisasi Kemasyarakatan
a.       Lembaga Keagamaan
1)      Remaja Masjid
Masyarakat Candi memiliki sejumlah remaja yang ikut serta membantu jalannya suatu kegiatan keagamaan di masjid setempat guna meningkatkan keagamaan di desa tersebut.
2)      Temu Warga
Selain remaja masjid, masyarakat Candi juga memiliki temu warga. Temu warga dilaksanakan setiap sebulan sekali di rumah warga secara bergilir. Temu warga ini akan dilakukan untuk membahas hal-hal yang diperlukan. Penyampain informasi-informasi baik dari ketua lingkungan atau program-program tertentu yang perlu disampaikan kepada warga guna memperlancar aktivitas hubungan antar warga. Temu warga ini akan di hadiri warga setempat, remaja masjid, serta beberapa tokoh yang terlibat.
b.      Lembaga Pelayanan Masyarakat
1)      Posyandu
Kegiatan Posyandu di Candi di laksanakan setiap awal bulan. Pagi hari posyandu khusus untuk balita kemudian dianjutkan posyandu bagi lansia karena di Candi tingkat lansia tinggi
2)      PKK
Kegiatan PKK dilaksanakan oleh ibu-ibu di Candi sebulan sekali di kelurahan yang diadakan antara tanggal 9 dan 10.
c.       Organisasi Kepemudaan
1)      Karang Taruna
Masyarakat Candi memiliki Karang Taruna yang terdiri dari pemuda setempat.
2)      Remaja Masjid
Remaja Masjid Abu Bakar As-Shidiq merupakan organisasi yang cukup berpengaruh bagi masyarakat Candi. Terutama dalam lingkup pendidikan. Remaja masjid terdiri dari remaja setempat dan mubalighoh yang berasal dari daerah tertentu seperti luar Weru. Remaja memiliki program kerja yang berhubungan dengan masyarakat. Seperti program bank sampah yang diakukan dua bulan sekali. Remaja masjid mengadakan pertemuan setiap seminggu sekali pada kamis malam secara bergilir di Masjid Abu Bakar As-Shidiq atau di mushola terdekat
  1. Kebudayaan
Masyarakat Candi memiliki budaya yang umumnya sama dengan daerah lain. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari baik secara individu maupun keumuman masyarakatnya tidak lepas dari unsur Islam dan budaya Jawa. Namun demikian, hal tersebut tidak mengurangi dari aktivitas hubungan sosial secara modern seperti PKK, Senam, Posyandu dan lain sebagainya.
Tirakatan adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia ketika malam tanggal 17 Agustus. Tirakatan adalah suatu bentuk acara syukuran dengan mengundang beberapa kerabat atau tetangga. Acara Tirakatan dimulai dengan doa bersama, dengan duduk bersila di atas tikar, kemudian mengadakan lomba keluarga yang kemudian diteruskan dengan makan-makan bersama sekadarnya dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan dan perlindungan dari Allah Yang maha Kuasa. Bedanya di desa Candi tirakatan diadakan di tiap RT dengan alasan apabila hanya ada satu tirakatan di satu desa maka wara tiap RT tidak melakukan tirakatan di RT mereka sendiri. 
4.      Kemasyarakatan
Warga banyak yang merantau. Pemuda sedikit, banyak yang merantau dan sekolah. Rata-rata, warga bekerja sebagai petani, pedagang, wirausaha seperti budidaya jamur, peternak bebek, pengrajin kayu, kaligrafi, gerabah. Masyarakat cenderung mengutamakan jamaah pribadi, meskipun dari luar kelihatan rukun dan baik.
5.      Pemukiman
Rumah warga tidak terlalu rapat karena memiliki pekarangan  yang cukup luas. Kedaan rumah warga secara umum Aman. Setiap RT memiliki pos ronda. Kedaan jalan di dusun Candi sudah baik, namun ada beberapa jalan yang masih rusak. Medan jalan di dusun Candi naik turun.  Interaksi warga di Sosial baik karena sering bertemu di pengajian Tiap dusun ada posyandu. Posyandu berjalan dengan baik dan tertib setiap bulan.
6.      Ladang
Warga dusun Candi rata-rata memiliki pekarangan dan ladang yang luas. Tanah berwarna merah dan padat. Lahan dan pekarangan banyak dimanfaatkan untuk menanam tanaman  singkong, pepaya, jati, mahoni. Namun paling banyak dijumpai tanaman singkong. Biasanya singkong hasil panen diolah menjadi tepung. Di sana hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi ladang.









BAB VI
CATATAN EVALUASI DAN REKOMENDASI
1.      RESPON MASYARAKAT
Kami berangkat hari selasa tanggal 9 Agustus 2016, lokasi KKN kami berada di Dukuh Candi, Desa Ngreco, Weru, Sukoharjo. Selama KKN kami tinggal di rumah anak dari Mbah Marzuki dan mbahSuti sebagai salah satu warga dukuh Candi RT 02 RW 10. Mbah Marzuki menyambut kedatangan kami dengan ramah. Dirumah itu mbah Marzuki tinggal bersama istrinya yang bernama Mbah Suti, Beliau hanya tinggal berdua karena anak-anaknya sudah berkeluarga dan merantau di Jakarta.
Pada sore harinya, kami mendatangi rumah Bapak RT Dukuh Candi yaitu Bapak Warto Wagimin untuk sowan. Beliau menyambut kami dengan senang hati, karena di dukuh Candi pernah digunakan sebagai tempat untuk KKN, dan kali ini untuk mahasiswa IAIN Surakarta. Harapan dari bapak RT, semoga dengan adanya mahasiswa IAIN Surakarta yang mengabdi di desa Ngreco khususnya Dukuh Candi ini bisa memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat terutama dalam hal keagamaan.
Kedatangan kami di Dukuh Candi juga disambut dengan baik oleh masyarakat.  Pada hari ke-2 di Dukuh Candi, kami berkeliling desa menyapa warga sekitar untuk mengenal lebih dekat sekaligus mensosialisasikan kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu adanya Bimbingan Belajar (Bimbel), TPA setiap hari kecuali hari Jum’at. Selain itu, kami dapat mengetahui kondisi sosial masyarakat di dukuh Candi.
Di dukuh Candi sudah cukup aktif dalam kewirausahaan, namun kurangnya warga kurang memanfaatkan lahan yang mereka punya. Kami berusaha untuk memanfaatkan lahan yang sudah ada dengan cara sosialisasi pada ibu-ibu warga dukuh candi cara menanam jahe merah dan sosialisasi pembuatan selai jahe di posko KKNP-PBM Kel 45.  Dari  berbagai kegiatan tersebut kami mendapatkan respon yang baik dari Warga Dukuh Candi.
Di Dukuh Tegalpucung, kondisi keislamannya sudah baik. Motivasi masyarakatnya untuk berjamaah di masjid juga sudah lumayan baik terutama sholat magrib dan isya’. Di Masjid Abu Bakar juga sudah melakukan pengajian rutinan untuk remaja, ibu-ibu dan bapak-bapak Selain itu kami juga mengikuti pengajian pengajian, biasanya pengajian yang dilaksanakan setiap malam senindan malam kamis, selain itu juga ada membaca Al-qur’an atau biasa di sebut dengan sema’an Al-qur’an yang dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu remaja pada malam rabu, untuk umum diadakan hari rabu dan malam minggu, dan untuk orang tua atau lansia diadakan pada malam sabtu dan semua diadakan setiap ba’da maghrib.kami juga mengikuti kegiatan ibu-ibu PKK. Ketika kami KKN berusaha untuk berbagi ilmu ekonomi dengan ibu-ibu pengajian dengan mensosialisasikan pembuatan selai jahe dan cara menanam jahe merah. Dengan cara-cara yang demikian, masyarakat dukuh Candi memberikan respon positif kepada kami, dan harapannya semoga kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama KKN ini bisa berlangsung seterusnya serta bisa dikembangkan lebih baik lagi. Agar inovasi-inovasi yang kita berikan bisa bermanfaat kepada para warga Dukuh Candi.
Dari berbagai kegiatan yang telah kami laksanakan, baik dari segi sosial maupun agama mendapatkan respon positif dari masyarakat dukuh Candi dan kepala desa. Namun, ada beberapa yang menjadi evaluasi untuk KKN tahun ini, yaitu pembagian kelompok yang tidak merata antara putra dengan putri, mahasiswa lebih kreatif lagi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dan program KKN ini sebaiknya dilakukan lebih dari 1 bulan.

2.      DARI TIM PRA (MAHASISWA/DPL)
KKN Partisipatif Posdaya Berbasis Masjid disini menuntut pesertanya menentukan programnya sendiri sesuai dengan masalah-masalah kemakmuran masjid yang ditemukan bersama masyarakat. Oleh karena itu sebelum menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah, perserta KKN harus melewati beberapa tahapan seperti mengamati masalah apa saja yang ada kemudian menganalisisnya bersama masyarakat. Setelah itu kami mengambil satu masalah pokok yang terjadi di desa Ngreco khususnya di Dukuh Candi yang kami tempati kemudian kami memfokuskan untuk segera menangani dan mencari solusinya bersama-sama dengan masyarakat setempat.
            Selama tinjauan dari DPL, kami mengkonsultasikankegiatan-kegiatan yang akan kami lakukan di desa Tegalpucung, setelah kami menganalisis dari berbagai permasalahan yang ada kemudian kami merumuskan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan dimana kegiatan tersebut bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bisa memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang ada di desa Ngreco khususnya di dukuh Candi. Dari berbagai program yang telah kami rencanakan, kami konsultasikan kepada DPL, RT, Masyarakat, Takmir Masjid dan Kepala Desa.
            Setelah merencanakan, kemudian dikonsultasikan ke berbagai pihak, kami siap untuk action/melaksanakan kegiatan yang telah kami rencanakan. Dalam perjalanannya salama kami KKN, mencatat dari evaluasi-evaluasi tiap kegiatan sehingga sampai di penghujung KKN, sehingga kami bisa mengetahui kekurangan yang kami lakukan untuk perbaikan kedepannya.
            Rekomendasi untuk KKN tahun depan yaitu programnya disiapkan dengan sebaik mungkin, dimatangkan dulu perencanaannya baru disosialisasikan kepada mahasiswa dan adanya pendampingan terhadap mahasiswa secara intensif, kalaupun tidak mahasiswa setidaknya bisa mengetahui terlebih dahulu mengenai program yang akan dilaksanakan dari LP2M.