Oke, pemirsah mahasiswah semester Tuah, hehe,
Nice see you again in tugas-tugas yang menumpuk. Oke kesempatan kali ini saya akan membagikan sedikit ilmu untuk membantu teman-teman mahasiswa semester tuah agar cepat lulus, dapat jodoh dan menikah. Amin.
_Laporan KKNP-PMB IAIN Surakarta tahun 2016_
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
merupakan salah satu bentuk kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada
mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat di luar kampus. Sekaligus
sebagai proses pembelajaran serta mengabdi kepada masyarakat yang sedang
membangun dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah
pembangunan yang sedang dihadapi. KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam
upaya meningkatkan misi dan bobot pendidikan pada mahasiswa untuk mendapat
nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi. KKN dilaksanakan
dimasyarakat diluar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan
tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan. Bagi
mahasiswa kegiatan KKN merupakan pengalaman belajar baru yang tidak diperoleh
didalam kampus. Dengan selesainya KKN mahasiswa memiliki pengetahuan, kemampuan
dan kesadaran baru tentang bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu
bentuk pengabdian kepada masyarakat karena mahasiswa diberi kesempatan secara
langsung bersentuhan dengan masyarakat untuk mengaplikasikan segala bentuk
pengetahuan yang telah diperoleh di perguruan tinggi. Yang menjadi tema KKN
tahun ini adalah KKN Partisipatif PosdayaBerbasis
Masjid. Mengapa dikatakan Partisipatif, karena KKN pada tahun ini disamping
sepenuhnya mengabdi pada masyarakat juga masih harus mengabdi di Masjid dan TPQ.
Masjid merupakan instrument pemberdayaan
umat yang memiliki peranan sangat strategis dalam upaya peningkatan kualitas
masyarakat. Namun hal itu harus didukung oleh manajemen pengelolaan masjid yang
baik dan terpadu. Masjid dilihat dari fungsinya tidak hanya sebagai tempat atau
sarana bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah shalat, namun masjid juga
berfungsi sebagai pusat empowering
(pemberdayaan) berbagai aspek kehidupan masyarakat sebagaimana telah
dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam kehidupanya. Rasulullah SAW menggunakan
masjid tidak hanya untuk beribadah saja melainkan sebagai tempat pendidikan,
tempat pemberian santunan sosial, tempat latihan militer dan persiapan perang,
tempat pengobatan para korban perang, tempat mendamaikan dan menyelesaikan
sengketa, tempat menerima utusan delegasi, sebagai pusat penerangan dan
pembelaan agama.
KKNP
Berbasis Masjid IAIN Surakarta dilaksanakan di Dusun Candi Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Dipilihnya lokasi ini
dikarenakan beberapa faktor antara lain, di Desa Ngreco pada umumnya setiap
dukuh telah memiliki masjid yang dapat dikategorikan sebagai masjid yang makmur
jika dilihat dari kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada, seperti Taman
Pendidikan Al-Quran, pengajian rutin, serta kuantitas jamaahnya pada sholat
fardhu. Sebagaimana di zaman Rasulullah SAW, alangkah baiknya ketika masjid
tidak hanya dijadikan tempat untuk
melakukan ibadah shalat saja, namun juga
dapat menjadi tempat pemberdayaan umat seperti pembinaan dan pemberdayaan agama
islam, dan juga sebagai tempat untuk menyampaikan pengumuman penting.
Faktor lainnya, Desa Ngreco tergolong
daerah yang subur. Hal ini terlihat dari hampir semua warga memiliki perkebunan yang dapat dimanfaatkan untuk
menanam berbagai tanaman,
seperti Singkong, Jati, pisang, dan
sebagainya. Tak kalah juga dalam hal peternakan, sebagian besar penduduk sebagai
peternak, produk lurik, kaligrafi dan kerajinan tanah seperti gerabah. Dari
kondisi lingkungan yang seperti ini, akan sangat bermanfaat ketika masjid dapat
menjadi sentra pembinaan bagi warga sekitar masjid guna untuk menggerakan
perekonomian masyarakat sekitar dengan pemberian penyuluhan dan pelatihan
tentang berwirausaha, khususnya terkait pengelolaan hasil bumi sehingga dapat
menaikkan pendapatan warga yang berdampak pada naiknya pekonomian masyarakat.
Selain dalam hal lingkungan, masjid juga
harus dapat berperan aktif dalam pendidikan dengan cara memberikan pengajaran
agama, pengajaran umum dan sosialisasi/ penyuluhan yang memiliki nilai tambah
bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan dalam hal
kegiatan agama seharusnya lebih ditingkatkan lagi guna untuk menciptakan dan
mensejahterahkan masjid.
Dari beberapa hal yang telah dijelaskan,
ada beberapa poin yang belum terwujud dalam pelaksanaannya, maka dari itu kami
memilih lokasi ini sebagai tempat untuk melakukan kegiatan KKN Partisipatif Posdaya Berbasis Masjid.
B.
TUJUAN
1.
Tujuan Umum
Kuliah
Kerja Nyata bertujuan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat dan memecahkan problem sosial bersama-sama
masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial, pencerahan, dan
pembebasan sesuai dengan visi, misi dan fungsi Perguruan Tinggi Agama Islam.
2.
Tujuan Khusus
a. Mempercepat
kemampuan masyarakat dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM)
sesuai dengan tuntutan dinamika pembangunan dan perkembangan iptek.
b. Mempercepat
upaya pengembangan masyarakat ke arah terciptanya masyarakat yang dinamis yang
siap menempuh perubahan menuju perbaikan dan kemajuan yang sesuai dengan
nilai-nilai sosial budaya (sosiokultural) yang berlaku.
c. Mempercepat
upaya pembinaan pranata dan meningkatkan keahlian masyarakat dalam meningkatkan
kesejahteraan hidup dan kemandirian.
d. Melatih
penalaran dan kepekaan mahasiswa dengan bekerjasama antardisiplin ilmu.
e. Mengembangkan
potensi mahasiswa untuk melakukan improvisasi dan inovasi dalam profesi
pekerjaan sosial khususnya dan dalam pembangunan masyarakat umumnya.
f. Memberikan
kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja secara langsung dalam
menghadapi berbagai persoalan yang kompleks, melalui proses partisispatif sehingga
dapat membantu masyarakat menemukan cara menghadapi problem sosial yang mereka
hadapi.
g. Mengembangkan
potensi mahasiswa sesuai bidang keilmuannya ke arah peningkatan kemampuan dan
profesinya yang dilaksanakan secara mandiri dan kolektif.
3.
Tujuan Institusional
a.
Memberikan kontribusi
bagi pengembangan tiga aspek, yaitu pendidikan/pengajaran, penelitian dan
pemberdayaan masyarakat.
b.
Meningkatkan kepekaan
sosial civitas akademika terhadap perkembangan dan persoalan yang terjadi di
masyarakat.
C. METODOLOGI
KKN
Metodologi yang digunakan dalam kegiatan
KKN ini adalah metodologi PAR. Metodologi PAR atau pengkajian desa secara
partisipatif mempunyai sejumlah teknik
yang harus dilaksanakan untuk
mengumpulkan dan membahas data. Teknik
ini berguna untuk mengumpulkan dan membahas data serta untuk menumbuhkan partisipasi
masyarakat di Dukuh Candi, Desa Ngreco, Kecamatan Weru,
Kabupaten Sukoharjo. Teknik-teknik PAR meliputi:
1.
Catatan
Lapangan (Fieldnote)
Fieldnote
adalah catatan lapangan yang berupa deskripsi data
yang ditulis dalam bentuk kalimat. Data pada dasarnya merupakan bahan mentah
yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti dari dunia yang dipelajarinya. Sebagian
besar data merupakan catatan hasil wawancara dan observasi atau isi dokumen.
2.
Pemetaan
(Mapping)
Pemetaan adalah menggambar kondisi wilayah bersama masyarakat. Teknik ini
digunakan untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengungkapkan keadaan wilayah
Dukuh Candi beserta lingkungannya.
3.
Penelusuran
Desa (Trans-Sector)
Transek (penelusuran desa) merupakan teknik untuk
memfasilitasi masyarakat dalam pengamatan langsung lingkungan dan keadaan
sumber daya dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa mengikuti suatu
lintasan tertentu yang disepakati. Dengan teknik transek, diperoleh gambaran
keadaan sumber daya alam masyarakat beserta masalah-masalah,
perubahan-perubahan keadaan dan potensi-potensi yang ada. Hasilnya digambar
dalam diagram transek atau gambaran irisan muka bumi.
4.
Bagan
Hubungan Kelembagaan (Venn Diagram)
Diagram
Vennmerupakan teknik yang
bermanfaat untuk melihat hubungan masyarakat dengan berbagai lembaga yang
terdapat di Dukuh Candi.
5.
Bagan
Peringkat (Matrix Ranking)
Matrix
Ranking adalah suatu
teknik yang dipergunakan untuk menganalisa dan membandingkan topik yang telah
diidentifikasikan dalam bentuk ranking/scoring atau menempatkan topik
menurut urutan penting tidaknya topik bagi masyarakat.
6.
Analisis
Pohon Masalah dan Harapan (Teknik Analisis Masalah)
Pohon
masalah adalah bagan yang
merumuskan suatu masalah yang ada di Dukuh Tawang dan mencari sebab akibatnya
kemudian dicari solusi dari masalah tersebut.
D. GAMBARAN UMUM WILAYAH DESA NGRECO
1. Batas Administratif
Wilayah
Dukuh
Candi, Desa Ngreco termasuk dalam wilayah Kecamatan WeruKabupaten Sukoharjojumlah penduduk 7.794yang terbagi menjadi 5 kadus dengan 2 RW dan 10 RT. Adapun batas-batas wilayah
adminstrasinya adalah sebagai berikut :
Utara : Perbatasan Desa Tawangsari
Selatan : Dukuh Klampok, Ngreco
Barat : Dukuh Sidowayah, Ngreco
Timur : Perbatasan dengan Desa Karangmojo
2. Kondisi
Fisik Wilayah
Bentuk wilayah Dukuh Candi termasuk pemukiman paling padat di desa
ngreco. Dan juga kami mendapat informasi bahwa disana penduduknya memiliki mata
pencaharian yang sangat beragam.Hal ini disebabkan karena letak dukuh Candi
yang dataran tinggi. Pekarangan yang kondisi tanahnya perbukitan dan bercampur
dengan batu-batu, apabila akan ditanami harus di pilah dahulu batu-batnya.
Disetiap kebun warga banyak menami dengan tanaman ketala, pohon mahoni, pohon
jati, pohon pisang, pohon kelengkeng, dan lain sebagainya. Dengan adanya
berbagai tanaman tersebut menunjukkan bahwa keadaan tanah di Disun Candi ini subur dan
cocok untuk ditanami berbagai tanaman
meskipun banyak batuannya..
3.
Kependudukan
Jumlah
penduduk keseluruhan pada tahun 2015 adalah 7.794 jiwa dengan Jumlah kepala
keluarga sebanyak 1.867 KK.
E. DAUR
PROGRAM DAN DAUR BELAJAR
Dalam
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
Partisipatif Posdaya Berbasis Masjid di Dukuh Candi,
aksi yang kami laksanakan antara lain:
1.
Mengajar TPA di dukuh Candi
2.
Mengikuti pengajian rutin
3.
Kerja bakti bersama masyarakat Candi
4.
Pembuatan Biopori
5.
Pertemuan Remaja Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq
6.
Posyandu
7.
Pertemuan PKK
8.
Rapat RT
9.
Belajar
bersama anak-anak di posko IAIN Surakarta.
10.
Sosialisasi penanaman Jahe merah dan demo
masak membuat Selai Jahe.
Selain
itu kami mengikuti kegiatan sesuai dengan jadwal rutinnya dan kami hanya
mengikutinya saja. Dengan demikian kami tidak merubah jadwal, tetapi kami
diundang untuk mengikuti kegiatan tersebut sekaligus dapat kami gunakan untuk
tempat sosialisasi dan pengakraban kepada masyarakat Dukuh Candi.
KKN
IAIN Surakarta di Dukuh Candi
mendapatkan 1 masjid, yaitu Masjid Abu
Bakar Ash-Shidiq. Kegiatan TPQ dan Pengajian rutinan
dilaksanakan di masjidAbu Bakar Ash-Shidiq,
1. Masjid ABU BAKAR ASH-SHIDIQ
a. Kegiatan
TPA diadakan di masjid ini setiap hari Senin,selasa, Rabu,kamis,Sabtu, Minggu
b. Ngaji Al-Qur’an setiap ba’da Magrib malam rabu dan
Malam Jum’at
c. Pengajian rutinan setiap Malam Senin dan malam Kamis
d. Sholat Jum’at
e. Sholat Hari Raya
Dalam mengkaji secara mendalam mengenai
desa yang kami jadikan sebagai tempat KKN Partisipatif Berbasis Masjid yakni di
Dukuh Candi, Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo ini diperlukan
partisipasi dari berbagai pihak. Dengan metode PAR kami bersama masyarakat
melakukan diskusi yang berkaitan dengan desa.
- Penjajagan
kondisi pemetaan dusun (Mapping)
Topik :
Pemetaan dusun
Teknik
pra yang digunakan :
Mapping
Nama
pemandu (fasilitator) : Ari, Fuad
Nama
peserta diskusi :
Seluruh anggota KKN
Tanggal dan tempat pelaksanaan : 11
Agustus 2016, Mapping
RT 01, 04,03
Catatan
proses diskusi :
Diskusi mapping adalah hal pertama yang
dibahas pada saat pemetaan. Sebelum membuat mapping pertama kali hal hal
dilakukan adalah menelusuri desa pada Pagi
hari sebelumnya selama 4 hari,
pada saat bertemu dengan warga kelompok KKN mulai menggambar peta dusun.
Hasil bentuk mapping
Penjelasan
:
Dusun
Candi Rt 01,02,03/II dan Rt 01/II
memiliki satu masjid besar, yaitu
masjidAbu Bakar Ash-Shidiq.
Masjid digambarkan dengan gambar ikon masjid dengan warna Hijau.Dukuh candi
yang merupakan dataran tinggi memiliki letak yang sangat strategis berada di
tengah-tengah diantara 5 dusun di Desa Ngreco, Weru.Letaknya yang merupakan
dataran tinggi ini menyebabkan seluruh jalanan sekitarnya naik turun.Namun
tanah dan perkebunannya tergolong subur.
Masalah
dan potensi yang muncul :
a.
Kekeringan
Dukuh
Candi terletak di dataran tinggi dan berbatu, sehingga air sulit meresap dan
langsung mengalir ke daerah yang lebih rendah. Sehingga ketika musim kemarau
biasanya terjadi kekeringan. Sedangkan warga tidak membuat tempat peresapan dan
penampungan air. Ketika musim kemarau datang, biasanya air sumur menjadi kering,
penyediaan air dari pamsimas juga terlambat sehingga warga kesulitan
mendapatkan air.
b.
Pengelolaan sampah
Keadaan
sampah di dukuh Candi sebenarnya tidak terlalu berat. Sampah organik biasanya
berasal dari dedaunan yang jatuh. Sampah tersebut hanya dibakar oleh warga.
Sedangkan sampah anorganik hanya dikumpulkan di tempat sampah dan dibakar, ada
juga sebagian yang disumbangkan di bank sampah yang dikelola oleh remaja
masjid. Sehingga permasalahan sampah yang ada di dukuh Candi yaitu tentang
pemilahan sampah organik dan anorganik serta pengelolaan sampah secara
maksimal.
- Penjajagan
Kondisi Keadaan Geografis dan Keadaan Dusun(Transector)
Topik : kondisi geografi
dan kesuburan tanah Dukuh Candi
Teknik pra yang digunakan : Transector
Nama pemandu (fasilitator) : Ketua KKN Kelompok 45
Nama peserta
diskusi : Seluruh
Anggota KKN
Tanggal dan
tempat pelaksanaan : 16 Agustus 2016, Posko KKN 45
Catatan
proses diskusi dan penjelasan Transector :
1. Pemukiman
Pada
tanggal 10 Agustus 2016 disela sela
melakukan maping kami melakukan survey untuk mengetahui transeck pemukiman pada
ketua RT dan RW dukuh candi. Dukuh
candi terdiri dari 10 rt dan 2 Rw yang dimana posko 45 terletak di Rt 02 rw 10.
Pada saat tanggal 10 Agustus 2016 kami mengunjungi rumah bapak rt 02. Disana kami
mendapat informasi bahwa di dukuh candi termasuk pemukiman paling padat di desa
ngreco.
Dan juga kami mendapat informasi bahwa disana
penduduknya memiliki mata pencaharian yang sangat beragam.
Hal ini disebabkan karena letak dukuh Candi yang
dataran tinggi. Pekarangan yang kondisi tanahnya perbukitan dan bercampur
dengan batu-batu, apabila akan ditanami harus di pilah dahulu batu-batnya.
Disetiap kebun warga banyak menami dengan tanaman ketala, pohon mahoni, pohon
jati, pohon pisang, pohon kelengkeng, dan lain sebagainya. Dengan adanya
berbagai tanaman tersebut menunjukkan bahwa keadaan tanah di Dusun Candi ini subur dan cocok
untuk ditanami berbagai tanaman
meskipun banyak batuannya..
Sumber : observasi dan wawancara Bapak Joko (Bayan) dan Bapak Warto
Wagimin (RT)
2. Kondisi
Masjid
Masjid
ABU BAKAR AS-SHIDIQ terletak di Rt 02 Rw 10, dapat dikatakan bahwa letak masjid
berada ditengah dusun. Masjid ABU BAKAR AS-SHIDIQ juga termasuk kedalam masjid
organisasi keagamaan yaitu LDII. Jamaah masjid adalah jamaah LDII di wilayah RT
02 RW 10. Masjid ABU BAKAR AS-SHIDIQ mempunyai beberapa fasilitas, yaitu ada alat
untuk ibadah, pengeras suara, kipas angin, almari, Al-Qur’an, tempat wudhu yang
berada disamping masjid dan lain-lain. Sedangkan fasilitas yang ada digudang
masjid diantaranya yaitu meja, piring,
gelas, porong, manci. Semua ini digunakan ketika ada kegiatan seperti rapat
atau musyawarah, takbiran dan acara pengajian lainnya.
Pelaksanaan
kegiatan TPA di Masjid ini sudah termasuk efisien karena berjalan sangat
teratur dan tertib. TPA
dilaksanakan setiap hari kecuali hari jumat, begitu pula saat bulan ramadhan.
Perserta TPA juga dapat dibilang aktif dan juga banyak
memiliki dukungan dari pihak orang tua dan juga pengurus cabang LDII di dukuh
Candi.
Sumber
: Observasi langsung dan wawancara dengan pengurus
masjid ABU BAKAR AS-SHIDIQ
3. Aliran
Sungai
Dukuh
Candi memiliki satu sungai yaitu Kali Gondang, sebelah selatan dukuh Candi
berbatasan dengan dukuh Klampok. Aliran airnya dibilang pasif karena sungainya
kering saat musim panas dan juga fungsi sungai ini hanya untuk menampung air
hujan agar tidak banjir saat hujan lebat. Sungai Kaligondang terbilang bersih
tanpa adanya sampah anorganik, namun adanya sampah organic berupa dedaunan
karena letaknya sungai itu sendiri ditengah sawah dan hutan.
Sumber : Observasi dan
penuturan warga pinggir sungai
4.
Ladang
Dusun Candi mayoritas terdapat lading perkebunan yang
ditanami pohon singkong, jati, pisang, ketela dan beberapa tanaman hidup
seperti jahe, kunyit dan masih banyak lagi.ada beberapa manfaat ladang yang ada
di dusun candi yaitu hasil pertanian digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga
dan hasil pertanian untuk dijual. Masalah yang ditemui di desa candi yaitu
ladang yang hanya dimanfaatkan hanya untuk ditanami pohon singkong, jati pisang
dan ketela, dan masih banyak lahan yang kosong yang tidak dimanfaatkan sebagai
kebutuhan warga dusun candi. Harapan kami, lahan dusun candi dapat dimanfaatkan se-efisien mungkin dan dapat ditanami berbagai tanaman
hidup.
Sumber
: Observasi langsung dengan anggota KKN
5. Lapangan
Di dalam Dukuh Candi Terdapat Lapangan Voly, adapun
jalan menuju lapangan voly kondisinya baik sudah di aspal, sedangkan kondisi
tanah lapangan tersebut gersang, disekitar lapangan terdapat pohom pisang, lapangan
voly dimanfaatkan masyarakat terutama kaum muda-mudi sebagai tempat olahraga,
tempat bermain anak-anak, sebagai tempat olah raga setiap sore dan tempat
berkumpul warga. Kondisi lapangan bias dibilang sangat terawat karena setiap
hari digunakan untuk olah raga seluruh pemuda entah bapak-bapak, remaja maupun
anak-anak, dan juga fasilitas yang cukup memadai seperti: Net, Bola Voli,
Lapangan dengan garis dan tiang yang memadai.
Sumber : Observasi dan wawancara dengan Warga
Dusun Candi
6.
Poskamling
Pos kamling di Dukuh Candi kebetulan terletak di depan Posko KKN
Kelompok 45 di desa Ngreco, Weru. Kondisi bangunan yang minimalis baru
diperbaiki bersama-sama dengan anggota Peserta KKN, Kegiatan Jaga keliling
sudah tidak aktif dikarenakan tidak adanya jadwal jaga Poskamling dan juga
warga yang sangat sedikit dengan kesibukan malam yang banyak dengan diisi
pengajian di Masjid Abu Bakar As-Shidiq yang diacarakan secara rutinan.dan Pos
Kamling didusun candi hanya diisi dengan peralatan
atau investaris dusun Candi.
Sumber : Observasi
langsung dan wawancara dengan Bapak Warto Wagimin (RT)
Hasil
Bentuk Transector
Aspek
|
Masjid
|
Pemukiman
|
Ladang
|
Sungai
|
Lapangan
|
Poskamling
|
Kondisi Tanah/Jalan
|
Jalan Sudah Diaspal
|
Jalan
sudah diaspal
|
1.tanah
berwarna coklat
2.tanah
kering
3.banyak
ditanami pohon pisang, pohon jati, pohon singkong dan beberapa tanaman apotek
hidup
|
1.air
mengalir sedikit
2.sungai
banyak bebatuan
3.sungai
pasif
|
Tanah
kering
|
Jalan
sudah diaspal
|
Manfaat
|
1. tempat
beribadah
2. tempat
rapat remaja dan takmir masjid
3. tempat
pengajian
4. tempat
kegiatan
5.tempat
menyampaikan informasi
|
Tempat
tinggal warga
|
1.hasil
pertanian digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga
2.hasil
pertanian untuk dijual
|
Sebagai
batas wilayah
|
Tempat
bero;ahraga
|
1.tempat
berkumpulnya warga
2.tempat
menyimpan barang-barang inventaris warga setiap RT
|
Masalah
|
Jama’ah
Sholat sedikit
|
1.kurang penerangan jalan
2.masih ada jalan yang belum diaspal
|
Lahan yang tersedia belum dimanfaatkan secara
efisien dan produktif
|
1.sungai tidak dimanfaatkan sebagai pengairan lahan
2.banyak sampah
|
Kurangnya
perawatan lapangan
|
1.tidak
diaktifkan jadwal ronda
2.poskamling
kotor
3.poskamling
kurang terawatt
|
Tindakan
yang pernah dilakukan
|
1.
Renovasi Masjid
2.
Motivasi oleh takmir masjid
|
1.
menambah lampu penerangan jalan
2. kerja
bakti mengaspal jalan
|
|
Kerja
bakti membersihkan sampah di sungai
|
Merenovasi
lapangan
|
1.renovasi
poskamling
2.membersihkan
poskamling
|
Harapan
|
Jamaah masjid semakin banyak
|
1.banyak lampu penerangan jalan
2.semua jalan diaspal
|
1.semakin
banyak tanaman semakin baik
2.kemampuan
tanah untuk ditanami dengan berbagai jenis tanaman
|
Memanfaatkan
air sebagai pengairan lahan
|
Menjadi
tempat yang nyaman untuk berolahraga
|
Menertibkan
jadwal ronda
|
Potensi
|
Masjid
semakin makmur
|
Warga
bisa kompak dalam kerja bakti
|
Menghasilkan
tanaman yang produktif
|
Tempat
untuk irigasi
|
Tempat
mengadakan olahraga
|
Menjadi
tempat silaturahmi antar warga satu RT
|
- Penjajagan
Kondisi Hubungan Masyarkat Antar Elemen Masyarakat(Diagram Venn)
Topik :
Hubungan antar elemen masyarakat
Teknik
pra yang digunakan :
Diagram venn
Nama pemandu (fasilitator) : Ari
Selaku Remaja Masji Abu
Bakar
Ash-Shidiq
Nama
peserta diskusi :
Seluruh anggota kkn
Tanggal
dan tempat pelaksanaan : 16 Agustus 2016
Diagram venn adalah salah satuteknik
yang digunakan untuk melihat hubungan masyarakat dengan berbagai lembaga, yang
terdapat di desa dan lingkungannya. Dalam hal ini kami melihat pengaruh
Organisasi yang ada di masyarakat terhadap kemakmuran masjid. Data-data
informasi untuk pembuatan diagramvenn kami dapat dari beberapa tokoh
masyarakat.
Catatan
proses diskusi :
Diskusi diadakan pada tanggal 16 Agustus
2016, Remaja Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu Ari membantu kelompok kami Dalam membuat diagram Venn. Dalam pembuatan lingkaran-lingkaran
Diagram Venn, kami menggunakan benda-benda yang bentuknya lingkaran yang
besarnya seperti yang kita inginkan. Lingkaran langsung kami gambar di kertas
karton dengan bantuan alat-alat tersebut. Proses penempatan Diagram Venn yang
menggambarkan kuantitas dan pengaruhnya pada masyarakat tidak sekali jadi,
tetapi terjadi perubahan-perubahan. Hal ini terjadi karena setiap perubahan,
merupakan hasil triangulasi atau setelah melakukan cross-check dengan
masyarakat.
Analisis
Diagram
a. Majlis Taklim
Majlis taklim mempunyai pengaruh dan
manfaat yang cukup besar dimana Takmir masjid berperan sebagai ketua atau
Pembina dalam kegiatan keagamaan di lingkungan masyarakat Dusun Candi, Desa
Ngreco Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.
b. Takmir
Masjid
Takmir masjid juga memiliki peranan
penting dalam masyarakat, takmir masjid selaku pengelola dan paniitia dari
kegiatan kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan masjid.dan kami berfokus pada
Masjid Abu Bakar As-Shidiq.
c. Remaja Masjid
Remaja Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq adalah
kelompok organisasi remaja dusun Candi Desa Ngreco Kec.Weru Kab.Sukoharjo.
Remaja Masjid Abu Bakar As-Shidiq memiliki pengaruh yang besar dalam masyarakat
karena seluruh anggota masyarakat yang remaja merupakan anggota dari Rermaja
Masjid. Remaja Masjid selalu membantu masyarakat ketika ada hal yang perlu
dibantu baik moril maupun materil, contoh : memberi bantuan tetangga terkena
musibah, membantu ketika warga memiliki hajatan, dan kegiatan kegiatan yang
lain.
d. TPA
TPA juga turut berpengaruh terhadap masyarakat.
TPA memiliki peranan penting untuk menjadikan generasi yang berakhakul
karimah dalam kegiatan di Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq
dalam bidang keagamaan. TPA adalah tempat bagi anak-anak untuk belajar mengaji
dan menulis Al Qur’an.
e. PKK
PKK memiliki
pengaruh dalam masyarakat namun tidak terlalu besar karena fungsi PKK yang tidak menonjol
dalam masyarakat. Namun demikian PKK selalu mempunyai program untuk
mensejahrakan desa dan keluarga, contoh : Posyandu yang diadakan setiap bulan
sekali, ada posyandu balita dan lansia, dan kewirausahaan untuk ibu-ibu yang
berumah tangga dan ibu-ibu PKK memiliki kegiatan social yaitu membimbing
anak-anak difabel yang ada di sanggar inkliusi dan kegiatan kegiatan yang lain.
Dalam program tertentu dari teman-teman KKN juga
memerlukan bantuan PKK.
Meski tidak dominan ikut andil dalam setiap mewujudkan program-program kami,
namun sudah membantu dan dapat menjalin keakraban bersama. Seperti teman-teman
dari KKN ada yang ikut posyandu.
f.
Posyandu
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas
kesehatan.
Tujuan posyandu antara lain:
·
Menurunkan angka kematian bayi
(AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas.
·
Membudayakan NKBS
·
Meningkatkan peran serta masyarakat
untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang
menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
·
Berfungsi sebagai wahana gerakan
reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi
keluarga sejahtera.
Manfaat Posyandu
Posyandu memberikan layanan
kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, penanggulangan, diare. Kesehatan ibu dan anak
·
Ibu: Pemeliharaan kesehatan
ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandan nifas, Pelayanan peningkatan gizi
melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.
·
Pemberian Vitamin A: Pemberian vitamin A dosis tinggi pada bulan Februari dan Agustus (Bagian Kependudukan dan
Biostatistik FKM USU. 2007). Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya
daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
·
Penimbangan Balita: Penimbangan
balita dilakukan tiap bulan di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95).
Penimbangan secara rutin di posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi
sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian
dicatat di KMS, dari data tersebut dapat diketahui status
pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan
posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.
·
Imunisasi
Di posyandu
balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Imunisasi sangat diperlukan bagi
balita untuk mencegah berbagai penyakit seperti polio, dan lain-lain.
·
Peningkatan Gizi
Dengan
adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk
meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205). Peningkatan gizi
balita di posyandu yang dilakukan oleh kader berupa
memberikan penyuluhan tentang ASI, status gizi balita, MPASI, Imunisasi,
Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita.
·
Penanggulangan diare
Penyediaan
oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan rujukan pada
penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas
g.
Karang Taruna
Karang taruna dukuh candi
memiliki satu kesenian yaitu Kuda Lumping. Kesenian ini menjadi budaya
masyarakat Candi yang digunakan atau ditampilkan pada kegiatan-kegiatan
tertentu seperti Acara gerak jalan 17 Agustus, acara tirakatan atau kegiatan kegiatan
besar. Kesenian ini menjadi budaya andalan masyarakat Candi karena bagi mereka
mempertahankan dan melestarikan budaya
sangan penting.
Masalah
dan potensi yang muncul :
Dari
kesemua
hubungan tersebut, hubungan antar masyarakat pada dusun Candi Desa Ngreco
Kec.Weru Kab.Sukoharjo berjalan dengan baik, jarang ada konflik atau masalah
pada warga. Masalah yang muncul biasanya hanya masalah sepele dan dapat
diselesaikan deangan bermusyawarah.
A. PENDAHULUAN
Didalam
sebuah penelitian atau
research,
hal yang paling mendasar
dan
pokok adalah suatu masalah.
Masalah merupakan
hal yang sangat urgent dan penting
yang menjadi
assessment-assesment yang
kemudian sangat menentukan
langkah apa yang
akan dilakukan
selanjutnya dalam
sebuah penyusunan
rencana kegiatan yang
akan
dilakukan. Hal
inilah yang dinamakan Participation Action Research atau PAR.
Participation Action Research (PAR) adalah proses
dimana
kelompok sosial berusaha
melakukan
studi masalah mereka secara
ilmiah dalam
rangka mengarahkan, memperbaiki,
dan
mengevaluasi keputusan dan
tindakan mereka. Research langsung atau penelitian secara
langsung di lapangan dimaksudkan untuk menemukan
masalah-masalah yang
ada di lapangan tersebut untuk kemudian ditindak
lanjuti dengan penyusunan
kegiatan penelitian
dan pemecahan secara bersamaan dengan
masyarakat
berdasarkan masalah
yang ada dalam
research tersebut.
Berdasarkan pada
penelitian
dan
tinjauan kami selama
satu
bulan mengadakan KKN
Partisipatif POSDAYA Berbasis Masjid di dukuh Candi, kami
mendapatkan hasil
berupa kesimpulan–kesimpulan
penting dari kondisi
sosial
yang ada di dukuh Candi. Namun demikian, hasil
kesimpulan kami ini tidak
bisa dikatakan mutlak
karena suatu proses
sosial
akan
selalu
bergeser dan
berkembang seiring
perkembangan
kondisi dan zaman yang
terjadi di Dukuh Candi, Desa Ngreco Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Kesimpulan-kesimpulan tersebut kami
tuangkan didalam matrik
rangking dan analisis
pohon masalah yang
telah kami diskusikan dan
buat bersama
selama melakukan research pada tanggal 9 Agustus 2016 sampai
dengan
8september 2016.
Dari
sekian banyak masalah yang
ada,yang
berhasil
kami temukan diDesa Ngreco, yaitu di Dukuh Candi, Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo, dukuh tersebut memiliki
masalah yaitu pertama,minimnya
pemanfaatan lahan yaitu kurangnya
kesadaran akan potensi lahan, belum bisa membawa peluang usaha, dan kurangnya
SDM. Kedua, Masih bercampurnya sampah organic dan non organic yaitu warga belum sadar
pentingnya pemisahan sampah, belum mengerti kegunaan pemilahan sampah dan belum
bisa memanfaatkan sampah. Ketiga, Kekeringan yaitu Dukuh Candi belum ada
penampungan air dan Kurangnya Resapan air.
Pada penyusunan rencana
kegiatan ini kami uraikan informasi hasil setiap teknik PAR untukan alisis masalah dan tujuan serta rencana
kerja (Matrik Ranking,Matrik
Penyelesaian Masalah,Analisis Pohon Masalah,Analisis Pohon
Harapan dan Matrik Rencana Kerja) yang dilaporkan
dengan
cara sebagai berikut:
ANALISIS POHON MASALAH
Dalam
menjabarkan matrik penyelesaian masalah menjadi pohon masalah yang sistematis,
kami membagi dan mengelompokkan masalah-masalah tersebut ke dalam pohon masalah
sebagai berikut:
Teknik PAR yang
dipergunakan
|
:
|
ANALISIS POHON
MASALAH
|
Nama Narasumber
|
:
|
Ari Selaku Remaja Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq
|
Nama Peserta yang
berperan dalam pembuatan pohon masalah
|
:
|
Nanang Abdul Aziz,
Muhammad Nuzulul Huda, Ulil Albab, Tyas Septyani, Salis Chotimah, Rika
Alfiyyah, Firda Ninggar , Sri Asih yulianti, Apriliana Kartikasari, Arifta Handayani
|
Hari/ Tanggal
|
:
|
Jum’at, 26 Agustus 2016
|
POHON
MASALAH
Pohon Masalah Dusun Candi Desa Ngreco Kec.Weru
Kab.Sukoharjo
|
Minimnya Pemanfaatan Lahan
|
Kurangnya kesadaran akan potensi lahan
|
Belum sadar
pentingnya pemisahan sampah
|
Belum ada
penampungan air
|
Belum bisa
membaca peluang usaha
|
Belum
Mengerti kegunaan pemisahan sampah
|
Masih bercampurnya sampah organic dan non organik
|
Belum bisa
memanfaatkan sampah
|
INFORMAN:
Ari
Selaku Remaja Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq
FASILITATOR:
1. Nanang Abdul Aziz 6. Sri
Asih Yulianti
2. Muhammad Nuzulul Huda 7.
Apriliana Kartika
Sari
3. Ulil Albab 8.
Firda Ninggar
4. Tyas Septyani 9. Arifta Handayani
5. Salis Chotimah 10. Rika Alfiyyah
Dari bagan pohon masalah di atas
dapat dilihat bahwa terdapat beberapa masalah diantaranya adalah minimnya pemanfaatan
lahan,masih bercampurnya sampah organic dan non organic serta warga dusun candi
sering kekeringan dikarenakan warga dusun candi belum ada penampungan air dan
kurangnya resapan air karena kondisi tanah yang bebatuan. .
MATRIK PROGRAM
TPA
Dari permasalahan tersebut dapat
kami simpulkan bahwa penyebab terbesar dari kurang baiknya pengelolaan sampah
di dukuh Candi disebabkan oleh kurangnya kesadaran tentang cara pengelolaan
sampah. Oleh karena itu, harapan yang kami ingin capai yakni para warga dukuh
Candi dapat mengelola sampah dengan cara memilah sampah organik dan non-organik
agar masalah sampah dapat berkurang.
Dari upaya tersebut hal-hal yang
mendukung harapan kami yakni seperti sosialisasi tentang bank sampah bagi
masyarakat Candi serta melengkapi media dan alat dalam pengelolaan sampah.
Dari hal-hal tersebut memungkinkan kesadaran
masyarakat dukuh Candi dapat meningkat. Harapan yang paling besar dari kami
yakni akan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah dan
lingkunan dukuh Candi menjadi lebih bersih dan nyaman. Amin.
Untuk
menjabarkan matrik penyelesaian masalah menjadi pohon masalah yang sistematis,
kami membagi dan mengelompokkan masalah masalah tersebutke dalam pohon masalah
sebagai berikut:
Teknik PAR yang
dipergunakan
|
:
|
ANALISIS POHON
HARAPAN
|
Nama Narasumber
|
:
|
Ari Selaku Remaja Masjid Abu bakar Ash-Shidiq
|
Nama Fasilitator
|
:
|
Nanang Abdul Aziz,
Muhammad Nuzulul Huda, Ulil Albab, Tyas Septyani, Salis Chotimah, Rika
Alfiyyah, Firda Ninggar , Sri Asih yulianti, Apriliana Kartikasari, Arifta
Handayani
|
Hari/ Tanggal
|
:
|
Kamis, 25 Agustus 2016
|
Pohon Harapan Dusun Candi Desa Ngreco Kec.Weru
Kab.Sukoharjo
|
POHON HARAPAN
Memaksimalkan pemanfaatan lahan
|
Pemisahan sampah organic dan non organik
|
Memberikan motivasi pemanfaatan lahan
|
Pelatihan Pengolahan Lahan
|
Pembuatan Penampungan air
|
Menambahkan Masyarakat tentang pemisahan
|
Sosialisasi pemilahan sampah organic dan non organic
|
Sosialisasi ketrampilan pemanfaatan sampah
|
INFORMAN:
Ari Selaku Remaja Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq
FASILITATOR:
1. Nanang Abdul Aziz 6. Sri
Asih Yulianti
2. Muhammad Nuzulul Huda 7.
Apriliana Kartikasari
3. Ulil Albab 8.
Firda Ninggar
4. Tyas Septyani 9. Arifta Handayani
5. Salis Chotimah 10. Rika Alfiyyah
Teknik PRA :
Matrik Rangking
Nama Pemandu (Fasilitator) :
Nama Peserta Diskusi :
Anggota Mahasiswa KKN
Tanggal & Tempat :
Sabtu, 27 Agustus 2016
Catatan Proses Diskusi
Matrix Ranking adalah penyelesaian masalah yang tujuannya untuk membuat urutan
prioritas pilihan dalam penyelesaian masalah secara obyektif dan rasional.
Kegiatan
ini kami
laksanakan pada
tanggal 12 Agustus 2016. Alhamdulillah kegiatan ini dapat berjalan
dengan lancar oleh kelompok kami dimana kelompok kami
telah melakukan penelitian PAR
di Dukuh Candi ini dengan
bertanya kepada warga masyarakat desa
tentang masalah
apa yang
ada di Dukuh Candi. Proses diskusi dilakukan di rumah RW dukuh Candi. Selain itu,
kami juga melakukan diskusi kelompok di bascamp. Kemudian kami melakukan
wawancara dengan pak RW dan pak takmir masjid tentang sejarah masjid dan kondisi
keagamaan warga Candi. Kami juga melakukan diskusi dan wawancara dengan remaja
masjid tentang masalah yang ada di lingkungan sekitar warga Candi. Kelompok
kami telah berdiskusi dan mengambil satu
masalah yaitu tentang
lingkungan kebersihan di dukuh Candi. Diskusi ini dapat menghasilkan beberapa informasi
yang ditemukan oleh peserta
diskusi.
MATRIK RANKING
MASALAH
NO
|
Masalah
|
URGENSI
|
RELEVANSI
|
KETERSEDIAAN SDM
|
PERSIAPAN TIM
|
SKOR
|
1
|
Kekeringan
|
4
|
5
|
3
|
2
|
13
|
2
|
Masih bercampurnya sampah Organik &
Non-Organik
|
2
|
5
|
4
|
4
|
15
|
3
|
Minimnya Pemanfaatan lahan.
|
3
|
4
|
3
|
1
|
11
|
Hasil yang
diperoleh dari matrik ranking masalah tersebut dapat kita
lihat
permasalahan
yang paling menonjol
adalah Masih bercampurnya sampah Organik &
Non-Organik. Oleh
karenaitu,
diperlukan untuk menyusun
matrik rangking penyelesaian masalah
yang perlu
diselesaikan bersama dengan
warga masyarakat dan
mencari serta menemukan solusinya.
Matrik Penyelesaian Masalah
Teknik
PRA :
Matrik Rangking Penyelesaian Masalah
Nama
peserta :Mahasiswa
KKNP-PBM kelompok 45
Tempat
dan tanggal Pelaksanaan :27 Agustus2016 di dukuh Candi
CatatanProses
Diskusi
Proses diskusi “Matrix
Ranking Penyelesaian
Masalah”
kami lakukan di Posko
KKN kel 45, yakni tempat
semula diskusi mengerjakan teknik
PAR lainnya mengenai matrix ranking papan Catur yang telah
kami selesaikan tadi. Kami pun melanjutkan diskusi membuat kolom-kolom matrix
rangking penyelesaian masalah yang berisi urgensi, relevansi, potensi dan
kekuatan tim yang dihubungkan dengan permasalahan yang ada di masyarakat yakni
: kekeringan, Masih bercampurnya sampah organic dan non organic, minimnya
pemanfaatan lahan.
NO
|
Sebab/Akibat
|
Kekeringan
|
Masih
bercampurnya sampah organic dan non organic
|
Minimnya
Pemanfaatan lahan
|
Skor
|
1
|
Kekeringan
|
-
|
Tidak
|
Ya
|
3
|
2
|
Masih
bercampurnya sampah organic dan non organic
|
Tidak
|
-
|
Tidak
|
3
|
3
|
Minimnya
pemanfaatan lahan
|
Ya
|
Tidak
|
-
|
3
|
Keterangan
:
Y : Ya
T : Tidak
PENJELASAN
1.
Kekeringan:
Ø Urgensi
(4) karena Pengairan berperan penting dalam
masyarakat khususnya dalam Pengolahan
lahan di Desa Ngreco khususnya dukuh Candi.
Ø Relevansi
(5) karena pengairan yang berhubungan
langsung dengan masyarakat khususnya di dukuh Candi.
Ø Ketersediaan
Bahan dan SDM (3) karena pengairan di dukuh candi mempunyai potensi yang
mungkin di kelola dan bermanfaat untuk masyarakat khususnya dukuh Candi.
Ø Kesiapan
Tim (1) Pengairan yang kurang maka masyarakat seharusnya lebih memanfaatkan
lahan dan perlu di kembangkan khususnya dukuh Candi.
2.
Masih
Bercampurnya sampah organic dan non organik
:
Ø Urgensi
(2) karena pengelolaan sampah yang kurang diperhatikan masyarakat khususnya dukuh candi.
Ø Relevansi
(5) Pengelolaan sampah yang sangat penting di dukuh Candi.
Ø Ketersediaan Bahan dan SDM (4) karena untuk
mensejahterakan masyarakat
dipengaruhi oleh mengiplementasikan
potensi yang dimilikinya.
Ø Kesiapan Tim (4) karena kegiatan pengelolaan sampah membutuhkan
peran masyarakat.
3.
Minimnya
Pemanfaatan Lahan :
Ø
Urgensi (3) karena kurangnya kesadaran dalam pemanfaatan lahan.
Ø Relevansi
(4) karena keadaan lahan yang cocok ditanami macam-macam tanaman
dan tidak hanya satu macam tanaman.
Ø Ketersediaan
Bahan dan SDM (3) karena kesadaran warga dalam pengelolaan lahan seperti
menanami tanaman baru selain singkong masih kurang.
Ø Kesiapan
Tim (1) karena kurangnya warga yang masih myda yang tinggal di desa. Kebanyakan dari mereka merantau ke kota.
Jadi, dari hasil yang diperoleh dari matrik
rangking penyelesaian tersebut telah didapat permasalahan yaitu Kekeringan,
Masih bercampurnya sampah organic dan non organic serta minimnya pemanfaatan
lahan.permasalahan tersebut merupakan pangkal atau penyebab utama yang ada di
desa Ngreco Khususnya dukuh candi. Dari permasalahan pertama dimana warga dukuh
Candi sering mengalami
kekeringan, seperti: Air yang sering mati hingga diadakanya Pamsimas,
selain itu daerah yang jauh dari Pamsimas terkadang tidak mendapatkan air tepat
waktu di musim kering karena air sudah di habiskan di daerah yang dekat dengan
Pamsimas.
Permasalahan
kedua mengenai Masih bercampurnya sampah organic dan non
organic dan dapat dilihat dari banyaknya warga dukuh candi yang bisa
dibilang cukup padat. Namun, dalam
pembuangan sampah tidak di fikirkan sama sekali, padahal sebagian besar sampah organic
dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat seperti pembuatan pupuk kompos melalui sampah
organic, dan pemanfaatan sampah non organic
Permasalahan yang ketiga mengenai minimnya pemanfaatan lahan yang dapat
dilihat dari lahan desa Candi yang kebanyakan ditanami singkong. Setiap rumah
memiliki pekarangan yang tidak sempit dan kebanyakan ditanami singkong. Dalam
hal ini lahan di desa Candi merupakan lahan yang cocok ditanami berbagai macam
tanaman.
BAB IV
AKSI KEGIATAN
A. Sosialisasi
Peserta KKNP-PBM IAIN Surakarta
Topik :Sosialisasi
Peserta KKNP-PBM IAIN Surakarta
Fasilitator :
Mahasiswa KKN IAIN Surakarta
Peserta Aksi : Warga setempat yang meliputi
kepala dusun, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama, perangkat desa, dan
Jamaah Pengajian Di Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq Candi
Tempat dan tanggal :
Dukuh Candi, 9 Agustus 2016
Catatan proses
Aksi Kegiatan
Sebelum
memulai KKN, Pihak kampus khususnya LP2M mengadakan pelepasan KKNP-PBM yang dilakukan di satu tempat yakni
di Kecamatan Weru pada tanggal 9 Agustus 2016. Peserta sosialisasi KKNP-PBM ini
adalah warga setempat yang meliputi kepala dusun, tokoh-tokoh masyarakat,
tokoh-tokoh agama, perangkat desa dan juga perwakilan dari Kecamatan Weru. Pelepasan
ini dilakukan sebagai penyerahan Mahasiswa KKNP-PMB dari Pihak Kampus kepada
Masyarakat khususnya Masyarakat Kecamatan Weru, dimana disetiap desa di
Kecamatan Weru dibagi 2 Kelompok KKN setiap desanya.
Setelah sebelumnya
pembagian kelompok KKN di kampus kami ditempatkan di desa Ngreco, di Dukuh
Candi. Untuk menyapa dan sosialisasi peserta KKN, Kami melakukan sosialisasi
dengan mengunjungi rumah warga sekitar yang dekat dengan Masjid beserta
perangkat desa dan juga pengurus Masjid di dukuh Candi.
Sosialisasi
kami lakukan di rumah-rumah warga bertujuan agar kami bisa lebih akrab dan
langsung bisa membaur dengan mereka sehingga kami tahu apa yang mereka
inginkan. Setelah kami memperkenalkan diri dari setiap peserta KKNP-PBM di desa
Cermo ini. Selain itu kami juga menjelaskan kedudukan peserta KKNP-PBM di sini
bukan mau menggurui masyarakat Candi tetapi hanya sebagai fasilitator dan juga
justru kami di sini akan berguru dan belajar bersama masyarakat tentang
kehidupan bermasyarakat.
Selain
mengunjungi rumah-rumah warga kami juga melakukan sosialisasi peserta secara
resmi di Masjid Abu BAkar Ash-Shidiq di Dukuh Candi yang dinilai merupakan
Sentral kegiatan keagamaan di dukuh candi khususnya Rt 02 Rw 10 yang berdekatan
dengan posko KKN IAIN Surakarta.
Setelah lama
berbincang dan berbaur dengan masyarakat desa kami dapat menyimpulkan masalah
yang ada di desa Cermo adalah tentang pendidikan, sosial keagamaan dan
lingkungan hidup. Di desa Candi sudah ada kegiatan yang mengacu pada pendidikan
dan lingkingan hidup namun kegiatan ini kurang berjalan dengan baik karena
kurangnya suberdaya manusia yang ada dan juga kurangnya kesadaran dalam
mengelola lingkungan hidup serta pendidikan, namun kami tidak berani andil
pemikiran pada kehidupan social keagaam karena di dukuh candi sudah sangat
aktif dan juga tidak dapat dirubah, ditambahi maupun dikurangi paham yang sudah
ada. Setelah melakukan beberapa kai penelitian dan juga diskusi bersama seluruh
elemen masyarakat dan juga mahasiswa IAIN kami menemukan beberapa kegiatan yang
sekiranya akan kami lakukan selama 1 bulan kedepan, yaitu :
1. Mengadakan
Sosialisasi Bank Sampah dan Biopori
2. Membangkitkan
semangat masyarakat dalam membuat UMKM dengan Produk Selai Jahe
3. Mengadakan
Pengajian Akbar dan Pengobatan Gratis yang bekerja sama dengan KKN kel 48 di
desa Tawang
4. Mengadakan
lomba TPQ se Desa Ngreco
5. Mengikuti
kegiatan-kegiatan social kemasyarakatan yang sudah berjalan di dukuh Candi
Catatan
Refleksi Aksi Kegiatan Dari Masyarakat
Kami mendapat respon yang baik dari masyarakat terhadap kegiatan
sosialisasi ini. Masyarakat sangat antusias dalam memberikan tanya jawab dan
tidak segan-segan mengungkapkan segala permasalahan yang ada.
B.
Kegiatan Mengajar TPQ “ABU BAKAR AS-SHIDIQ”
Topik : Membangkitkan
semangat TPQ
Fasilitator :Pengajar TPQ Abu Bakar As-Shidiq dan Mahasiswa KKN IAIN Surakarta
Peserta : Anak-anak TPQ sekitar
warga dukuh Candi, Weru, Sukoharjo
Waktu
pelaksanaan : 16.00-17.00 WIB
Hari kegiatan : Setiap hari, kecuali hari Jumat.
Tempat
pelaksanaan : Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq
Catatan Proses Kegiatan
Kegiatan TPQ Abu Bakar Ash-Shidiq yang dilaksanakan di Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq, dihadiri oleh santriwan dan
santriwati warga dukuh Candi. Kegiatan TPQ
ini dilaksanakan setiap hari kecuali hari Jumat, pukul 16.00 hingga 17.00 WIB
yang dipimpin oleh pengajar TPQ dan dibantu Mahasiswa KKN IAIN Surakarta.
Mengenai
antusiasme anak-anak warga dukuh Candi terhadap kegiatan keagamaan khususnya
TPQ ini cukup baik, dilihat dari anak-anak yang hadir terdiri dari kurang lebih
25 anak. Penduduk dukuh Candi yang mayoritas paham LDII membuat pengaruh segala kegiatan
keagamaan terpelihara hingga sekarang dan juga
berpotensi sebagai pemersatu masyarakat yang sejahtera dan teratur.
Kegiatan TPQ
ini diawali dengan pembacaan surat al-Fatihah dan do’a belajar. Dilanjutkan
dengan semakan Iqro’ dan Al-Qur’an. Setelah menyimak pembacaan Iqro’ dan Al-Qur’an
kemudian disampaikan materi. Penyampaian materi telah di buat jadwal yang
mengikutsertakan seluruh mahasiswa KKN IAIN Surakarta di Dukuh Candi.
Pada
pelaksanaan TPQ Abu Bakar Ash-Shidiq di Masjid tersebut melibatkan beberapa peran diantaranya Ta’mir Masjid
dan IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) dukuh Candi.
Catatan Reflektif Aksi Kegiatan TPQ
Untuk kegiatan
TPQ kami dari mahasiswa KKN IAIN Surakarta tidak berani untuk memberikan materi
ajar di TPQ Abu Bakar Ash-Shidiq dikarenakan paham yang sudah pakem dan tidak
dapat ditambah ataupun dikurangi yang secara langsung merupakan landasan umum
pemikiran cabang paham LDII di Dukuh Candi. sehingga kami mahasiswa KKN IAIN
Surakarta hanya sekedar membantu mendampingi santriwan dan santriwati yang
hadir agar dapat lebih cepat memahami materi yang disampaikan.
C.
Kegiatan Membantu Belajar Diluar Sekolah
Topik : Membangkitkan semangat anak-anak untuk
belajar diluar sekolah
Fasilitator : Mahasiswa KKN IAIN
Surakarta
Peserta : Anak-anak Dukuh Candi
dan sekitarnya
Waktu pelaksanaan : Setelah jam sekolah
Hari kegiatan : Setiap hari
Tempat
pelaksanaan : Posko KKN IAIN Surakarta
Catatan Proses Kegiatan
Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan hal yang wajib dilakukan
setiap anak di Dukuh Candi namun saat diluar jam sekolah anak-anak dirasa
kurang mampu memanfaatkan waktu luang bersama teman-teman untuk belajar, namun
hanya diisi dengan kegiatan bermain keliling dukuh. Hal ini memicu keinginan
kami untuk mengajak anak-anak tersebut untuk belajar bersama ataupun mengerjakan
pekerjaan rumah bersama. Kegiatan ini diselingi dengan mengajarkan anak-anak
menghafal doa-doa yang diajarkan di TPQ maupun mengulang materi yang diajarkan
disekolahan.
Catatan Reflektif Aksi Kegiatan Belajar Bersama
Karena banyak
anak-anak yang mengikuti dan juga semangat seluruh Mahasiswa KKN IAIN
Surakarta, kegiatan ini cukup diminati oleh seluruh anak-anak disekitar posko
yang datang tanpa paksaan membawa buku pelajaran sekolah dan meminta untuk
didampingi dalam belajar dan mengerjakan tugas. Anak-anak juga terlihat lebih
bersemangat karena banyak diantara mereka didukung oleh para orang tua untuk
hadir dalam kegiatan belajar bersama.
D.
Kegiatan Sosialisasi “BANK SAMPAH dan BIOPORI”
Topik : Menumbuhkan pengertian warga tentang Bank Sampah
Fasilitator : Mahasiswa KKN IAIN
Surakarta
Peserta : Muda-mudi Warga Dukuh Candi, Ngreco, Weru, Sukoharjo.
Waktu
pelaksanaan : 19.30 WIB – selesai
Hari kegiatan : Jumat, 2
September 2016
Tempat
pelaksanaan : Posko KKN IAIN Surakarta Kelompok 45
Catatan Proses
Kegiatan
Malam hari, kami mahasiswa KKN mengadakan Sosialisasi tentang Bank Sampah
kepada remaja atau muda-mudi dukuh candi. dengan menampilkan slide powerpoin
dan juga video demo dari LP2M tentang Bank Sampah kami berharap peserta akan
mudah untuk memahami dan mengamalkan apa yang telah disampaikan secara
bersama-sama.
Sosialisasi ini dimoderatori oleh seluruh mahasiswa KKN IAIN Surakarta
dengan peserta seluruh muda-mudi dukuh Candi. Peserta yang hadir diperkirakan
kurang lebih 30 orang peserta yang berusia antara 11- 24 tahun.
Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini akan menimnulkan renungan baik
dikalangan pemuda dukuh Candi khususnya untuk menjaga lingkungan sekitar dengan
baik
Catatan
Reflektif Aksi Kegiatan Sosialisasi Bank Sampah
Dirasa
merupakan hal yang primer dalam mengelola sampah, pemuda cukup tertarik dengan
proses pemilahan sampah pendaur ulang dan penerapan Bank Sampah. Dan
dikarenakan sebelumnya para pemuda sudah mengumpulkan sampah-sampah yang dapat
dijual, solusi Bank Sampah mendapat respon yang sangat baik dan diharapkan
dapat berlangsung dengan baik kedepannya.
E. Mengadakan Musabaqoh Keagamaan Antar TPA
dan Mendongeng Bersama Kak
Natsir
Topik
:
Musabaqoh ke-agamaan antar TPA dan Mendongen Bersama
Fasilitator : Seluruh teman-teman KKNT-PBM
Peserta Aksi : Terlampir
Tempat dan Tgl Pelaksanaan : Kantor Balai Desa Ngreco, 04 september 2016
Catatan Proses
Aksi
Dalam rangka
mengisi kegiatan anak-anak TPQ se desa Ngreco, dan juga untuk membangkitkan
semangat anak-anak dalam mempelajari ilmu agama kami bekerjasama dengan
kelompok KKN 46 di dukuh Sidowayah untuk mengadakan lomba TPQ se desa Ngreco
pada tanggal 4 September 2016 yaitu hari Ahad, adapun musabaqoh yang
diselenggarakan adalah sebagai berikut:
a.
Lomba
Mewarnai
Dalam pelaksanaan
lomba Mewarnai, seluruh TPA mengutus 2-3 orang untuk mengikuti acara tersebut,
agar setiap anak-anak TPA mempunya pengalaman dan mempunyai kesempatan untuk
mengapresiasikan apa yang dimilikinya.
Kriteria lomba
yang kami nilai adalah sebagai berikut:
1. Kerapian.
2. Keindahan.
3. Kebersihan
Dalam pelaksanaan
lomba mewarnai kami membatasi usia anak maksimal kelas 2 sekolah dasar supaya
tidak ada kesenjangan social. Untuk juri kami mengundang 1 juri dari luar yakni
ibu (_) yang merupakan tenaga pengajar TK di dukuh Sidowayah dan 1 juri dari
Mahasiswa KKN.
Dalam pelaksanaan Mewarnai,
para peserta dan para pendukung dari tiap-tiap TPA sangat antusias dan
semangat.
b.
Lomba
Hafalan Surat-Surat Pendek ( Tahfid )
Dalam lomba
hafalan surat pendek kami memberikan 1 surat wajib yaitu Surah Al-alaq. Dan
juga ada surat kocokan yang diacak dan mengasah santri untuk menghafal surat
yang diacak. Adapun kriteria yang dinilai adalah:
1. Makhorijul
Huruf.
2. Tajwid.
3. Dan
daya hafal tidaknya para peserta lomba.
Adapunn cara
pelaksanaannya adalah memanggil nama peserta lomba satu persatu dan duduk di
depan juri dan setelah itu peserta tersebut menghafalkan surat yang sesuai
dengan yang diperintahkan juri. Juri yang kami hadirkan adalah Bp Sutarto dan
juga 1 mahasiswa KKN
c. Lomba Da’I Cilik
Dengan tema
“Berbakti Kepada Orang Tua” Lomba da’I cilik sangat diminati oleh anak-anak di
desa ngreco, anak-anak dan para pengantar terlihat sangat antusias mengukuti
ceramah para da’I cilik tampil. Mereka sebagai audience sangat tertarik untuk
mengikuti dan mendengarkan bahkan merespon apa yang disampaikan para da’I
kecil.
Adapun pelaksanaan
lomba da’I ini dengan mengacak nomor urut tampil dan juga kami meminta seluruh
peserta lomba yang sudah selesai mengikuti lomba yang lainnya untuk menjadi
audience dan merupakan salah satu aspek penilaian juri. Juri yang kami pilih 1
dari Guru MIM Sidowayah yakni Ibu Umi dan juga 1 dari mahasiswa KKN yaitu Sri
Asih Yulianti. Kriteria penilaiannya :
1. Penampilan
2. Materi
3. Kerapian
dan ketepatan waktu
d.
Mendongeng
Bersama Kak Natsir
Acara mendongeng
bersama Kak Natsir berlangsung setelah istirahat makan siang dan sholat dhuhur.
Dengan gayanya yang khas, lucu dan sangat menggelegar, dongeng bertemakan anak
sholeh berhasil menguatkan dan menambah minat para santriwan dan santriwati bersama
masyarakat sekitar. Kegiatan mendongeng juga digunakan oleh panitia untuk
menyusun juara dan mempersiapkan acara penyerahan piala, sertifikat dan juga
hadiah lainnya.
Catatan
Refleksif Aksi Dari Masyarkat dan anak-anak TPA
Selama
perlombaan berjalan, para peserta lomba TPA sangat semangat sekali meski kadang
TPA-nya harus mengalami kekalahan, kami berharap mudah-mudahan generasi setelah
kita dapat dan mau melaksanakan acara ini lagi karena dengan adanya musabaqoh
seperti maka secara tidak langsung dapat memotifasi anak-anak TPA dalam
mendalami dan mempelajari ilmu-ilmu keagamaan.
F. Pengajian Akbar
Topik
:Pengajian
akbar dan Pengobatan Gratis
Fasilitator : Tim KKNP-PBM dan
GP Anshor
Peserta Aksi : Seluruh masyarakat
Kec. Weru, Tawangsari dan
Bulu
Tempat dan tgl pelaksanaan : Lapangan
pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in,
20 Agustus 2016
Catatan proses Aksi Partisipatif
Dalam rangka mengikuti kegiatan partisipatif dan
koordinasi kecamatan di 3 kecamatan yakni weru, Tawangsari dan Bulu, kami
beserta kelompok KKN 3 kecamatan tersebut mengadakan kegiatan berupa pengobatan
Gratis dan pengajian akbar bersama GP (Gerakan Pemuda) Anshor yang merupakan
organisasi dibawan naungan NU (Nadhatul Ulama) kami dari mahasiswa KKNP-PBM
mengadakan pengajian akbar “Anshor Bershawalat”.
Catatan Refleksif Aksi Dari Masyarakat
Kegiatan pengajian dan pengobatan Gratis mendapat
respon yang sangat baik dari masyarakat sekitar, ada sekitar 1200 orang yang
datang dan alhamdulilah mereka sangat antusias dan semangat dalam mengikuti
acara tersebut dari awal hingga akhir acara
G.
Kegiatan Sosialisasi Budidaya Tanaman Jahe Dan Ketrampilan Pembuatan Selai Jahe
Topik : mengenalkan kepada masyarakat tentang budidaya tanaman jahe dan memotivasi
warga untuk membuat UMKM Selai Jahe
Fasilitator : Mahasiswa KKN
IAIN Surakarta
Peserta : Ibu-ibu Warga Dukuh Candi, Ngreco, Weru, Sukoharjo.
Waktu
pelaksanaan : 19.30 WIB – selesai
Hari kegiatan : Jumat, 2 September 2016
Tempat
pelaksanaan : Posko KKN IAIN Surakarta Kelompok 45
Catatan Proses Kegiatan
Sore hari kami mengundang
ibu-ibu warga Candi untuk menghadiri sosialisasi budidaya tanaman jahe dan juga
pembuatan selai jahe. Kami menayangkan video pembuatan selai jahe dari kelompok
kami dan juga menyampaikan hasil observasi kelompok kami tentang tata cara
budidaya tanaman Jahe dari desa Karangtengah.
Sosialisasi ini dimoderatori
oleh seluruh mahasiswa KKN IAIN Surakarta dengan pesertanya adalah ibu-ibu dan
remaja dari dukuh Candi. Peserta yang hadir diperkirakan kurang lebih 30 orang.
Selama proses sosialisasi kami juga mengajak ibu-ibu desa Candi untuk
mempraktekkan pembuatan selai jahe dan memotivasi ibu-ibu untuk membuka peluang
usaha membuat selai jahe.
Kami berharap dengan adanya
sosialisasi ini akan menumbuhkan minat warga untuk membudidaya jahe serta
membuat inovasi baru cara mengkonsumsi jahe. Selain itu, kami juga berharap
setelah adanya sosialisasi ini bias menjadi bahan untuk membuka usaha di dunia
kewirausahaan serta renungan baik dikalangan pemuda dukuh Candi khususnya untuk
menjaga lingkungan sekitar dengan baik
Catatan Reflektif Aksi Kegiatan Sosialisasi Bank Sampah
Dirasa merupakan hal yang
primer dalam mengelola sampah, pemuda cukup tertarik dengan proses pemilahan
sampah pendaur ulang dan penerapan Bank Sampah. Dan dikarenakan sebelumnya para
pemuda sudah mengumpulkan sampah-sampah yang dapat dijual, solusi Bank Sampah
mendapat respon yang sangat baik dan diharapkan dapat berlangsung dengan baik
kedepannya.
BAB
V
TEMUAN-TEMUAN
Selama
melakukan kerja partisipatif di lapangan umum ketika melaksanakan kegiatan
Kuliah Kerja Nyata di desa Ngreco, kami memperoleh temuan-temuan yang ada pada
masyarakat. Temuan tersebut di antaranya :
- Keagamaan
Desa
Candi memiliki beberapa kegiatan keagamaan. Kegiatan tersebut adalah :
a.
Pengajian rutin
Pengajian
rutin di Candi di lakukan di Masjid Abu Bakar As-Shidiq, yakni pengajian tafsir
yang dilaksanakan setiap hari Rabu malam dan Minggu malam. Kemudian pengajian
ibu-ibu yang dilaksanakan di Masjid Abu Bakar As-Shidiq setiap jumat siang
setelah sholat Jumat. Ada juga pengajian remaja masjid yang diadakan setiap
Kamis malam dan pengajian tiap bulan setiap sebulan sekali.
b.
Taman Pendidikan
Al-Qur’an
Kegiatan
TPA juga terdapat di Candi. Kegiatan TPA diadakan setiap hari setelah Ashar kecuali
hari Jumat. Ada tingkatan-tingkatan dalam Kegiatan TPA dan setiap tingkatan
memiliki nama sendiri-sendiri. Nama-nama tingkatan tersebut antara lain Cabe
rawit, Titilas, Lubis, Mansurin, Al Qur’an Mbah Man.
- Organisasi
Kemasyarakatan
a.
Lembaga Keagamaan
1)
Remaja Masjid
Masyarakat
Candi memiliki sejumlah remaja yang ikut serta membantu jalannya suatu kegiatan
keagamaan di masjid setempat guna meningkatkan keagamaan di desa tersebut.
2)
Temu Warga
Selain
remaja masjid, masyarakat Candi juga memiliki temu warga. Temu warga
dilaksanakan setiap sebulan sekali di rumah warga secara bergilir. Temu warga
ini akan dilakukan untuk membahas hal-hal yang diperlukan. Penyampain
informasi-informasi baik dari ketua lingkungan atau program-program tertentu
yang perlu disampaikan kepada warga guna memperlancar aktivitas hubungan antar
warga. Temu warga ini akan di hadiri warga setempat, remaja masjid, serta
beberapa tokoh yang terlibat.
b.
Lembaga Pelayanan
Masyarakat
1)
Posyandu
Kegiatan
Posyandu di Candi di laksanakan setiap awal bulan. Pagi hari posyandu khusus
untuk balita kemudian dianjutkan posyandu bagi lansia karena di Candi tingkat
lansia tinggi
2)
PKK
Kegiatan
PKK dilaksanakan oleh ibu-ibu di Candi sebulan sekali di kelurahan yang
diadakan antara tanggal 9 dan 10.
c.
Organisasi Kepemudaan
1)
Karang Taruna
Masyarakat
Candi memiliki Karang Taruna yang terdiri dari pemuda setempat.
2)
Remaja Masjid
Remaja
Masjid Abu Bakar As-Shidiq merupakan organisasi yang cukup berpengaruh bagi
masyarakat Candi. Terutama dalam lingkup pendidikan. Remaja masjid terdiri dari
remaja setempat dan mubalighoh yang berasal dari daerah tertentu seperti luar
Weru. Remaja memiliki program kerja yang berhubungan dengan masyarakat. Seperti
program bank sampah yang diakukan dua bulan sekali. Remaja masjid mengadakan pertemuan
setiap seminggu sekali pada kamis malam secara bergilir di Masjid Abu Bakar
As-Shidiq atau di mushola terdekat
- Kebudayaan
Masyarakat Candi memiliki budaya yang
umumnya sama dengan daerah lain. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari baik
secara individu maupun keumuman masyarakatnya tidak lepas dari unsur Islam dan
budaya Jawa. Namun demikian, hal tersebut tidak mengurangi dari aktivitas
hubungan sosial secara modern seperti PKK, Senam, Posyandu dan lain sebagainya.
Tirakatan adalah sebuah
tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia
ketika malam tanggal 17 Agustus. Tirakatan adalah suatu bentuk acara
syukuran dengan mengundang beberapa kerabat atau tetangga. Acara Tirakatan
dimulai dengan doa bersama, dengan duduk bersila di atas tikar, kemudian mengadakan
lomba keluarga yang kemudian diteruskan dengan makan-makan bersama sekadarnya
dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan dan perlindungan dari Allah Yang
maha Kuasa. Bedanya di desa Candi tirakatan diadakan di tiap RT dengan alasan
apabila hanya ada satu tirakatan di satu desa maka wara tiap RT tidak melakukan
tirakatan di RT mereka sendiri.
4. Kemasyarakatan
Warga
banyak yang merantau. Pemuda sedikit, banyak yang merantau dan sekolah.
Rata-rata, warga bekerja sebagai petani, pedagang, wirausaha seperti budidaya
jamur, peternak bebek, pengrajin kayu, kaligrafi, gerabah. Masyarakat cenderung
mengutamakan jamaah pribadi, meskipun dari luar kelihatan rukun dan baik.
5. Pemukiman
Rumah warga tidak terlalu rapat karena
memiliki pekarangan yang cukup luas. Kedaan
rumah warga secara umum Aman. Setiap RT memiliki pos ronda. Kedaan jalan di
dusun Candi sudah baik, namun ada beberapa jalan yang masih rusak. Medan jalan
di dusun Candi naik turun. Interaksi
warga di Sosial baik karena sering bertemu di pengajian Tiap dusun ada
posyandu. Posyandu berjalan dengan baik dan tertib setiap bulan.
6. Ladang
Warga dusun Candi rata-rata memiliki
pekarangan dan ladang yang luas. Tanah berwarna merah dan padat. Lahan dan
pekarangan banyak dimanfaatkan untuk menanam tanaman singkong, pepaya, jati, mahoni. Namun paling
banyak dijumpai tanaman singkong. Biasanya singkong hasil panen diolah menjadi
tepung. Di sana hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi ladang.
BAB
VI
CATATAN
EVALUASI DAN REKOMENDASI
1. RESPON
MASYARAKAT
Kami berangkat hari
selasa tanggal
9 Agustus 2016,
lokasi KKN kami berada di Dukuh Candi, Desa Ngreco, Weru, Sukoharjo. Selama KKN
kami tinggal di
rumah anak dari Mbah
Marzuki dan mbahSuti sebagai salah satu warga dukuh Candi RT 02 RW 10. Mbah Marzuki menyambut kedatangan
kami dengan ramah. Dirumah itu mbah Marzuki tinggal bersama istrinya yang bernama Mbah Suti, Beliau hanya
tinggal berdua karena anak-anaknya sudah berkeluarga dan
merantau di Jakarta.
Pada sore
harinya, kami mendatangi rumah Bapak RT Dukuh Candi yaitu Bapak Warto Wagimin untuk sowan. Beliau
menyambut kami dengan senang hati, karena di dukuh Candi pernah digunakan
sebagai tempat untuk KKN, dan kali ini untuk mahasiswa IAIN Surakarta. Harapan
dari bapak RT, semoga dengan adanya mahasiswa IAIN Surakarta yang mengabdi di
desa Ngreco khususnya Dukuh Candi ini bisa memberikan dampak yang positif
terhadap masyarakat terutama dalam hal keagamaan.
Kedatangan kami di Dukuh Candi juga disambut dengan
baik oleh masyarakat. Pada hari ke-2 di
Dukuh Candi, kami berkeliling desa menyapa warga sekitar untuk mengenal lebih
dekat sekaligus mensosialisasikan kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu
adanya Bimbingan Belajar (Bimbel), TPA setiap hari kecuali hari Jum’at. Selain
itu, kami dapat mengetahui kondisi sosial masyarakat di dukuh Candi.
Di dukuh Candi sudah cukup aktif dalam
kewirausahaan, namun kurangnya warga kurang memanfaatkan lahan yang mereka
punya. Kami berusaha untuk memanfaatkan lahan yang sudah ada dengan cara sosialisasi
pada ibu-ibu warga dukuh candi cara menanam jahe merah dan sosialisasi
pembuatan selai jahe di posko KKNP-PBM Kel 45.
Dari berbagai kegiatan tersebut
kami mendapatkan respon yang baik dari
Warga Dukuh Candi.
Di Dukuh Tegalpucung, kondisi
keislamannya sudah baik. Motivasi masyarakatnya untuk berjamaah di masjid juga
sudah lumayan baik terutama sholat magrib
dan isya’.
Di Masjid Abu Bakar juga sudah melakukan pengajian rutinan untuk remaja,
ibu-ibu dan bapak-bapak Selain itu kami juga mengikuti
pengajian pengajian, biasanya pengajian yang dilaksanakan setiap malam senindan malam kamis,
selain itu juga ada membaca
Al-qur’an atau biasa di sebut dengan sema’an Al-qur’an yang dibagi menjadi
beberapa tingkatan yaitu remaja pada malam rabu, untuk umum diadakan hari rabu
dan malam minggu, dan untuk orang tua atau lansia diadakan pada malam sabtu dan
semua diadakan setiap ba’da maghrib.kami juga mengikuti
kegiatan ibu-ibu PKK. Ketika kami KKN berusaha untuk berbagi ilmu ekonomi dengan ibu-ibu
pengajian dengan mensosialisasikan
pembuatan selai jahe dan cara menanam jahe merah.
Dengan cara-cara yang demikian, masyarakat dukuh Candi memberikan respon
positif kepada kami, dan harapannya semoga kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan selama KKN ini bisa berlangsung seterusnya serta bisa dikembangkan
lebih baik lagi. Agar inovasi-inovasi yang kita berikan bisa bermanfaat kepada
para warga Dukuh Candi.
Dari berbagai kegiatan yang telah kami
laksanakan, baik dari segi sosial maupun agama mendapatkan respon positif dari
masyarakat dukuh Candi
dan kepala desa. Namun, ada beberapa yang menjadi evaluasi untuk KKN tahun ini,
yaitu pembagian kelompok yang tidak merata antara putra dengan putri, mahasiswa
lebih kreatif lagi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dan program KKN ini
sebaiknya dilakukan lebih dari 1 bulan.
2. DARI
TIM PRA (MAHASISWA/DPL)
KKN Partisipatif
Posdaya Berbasis Masjid disini menuntut pesertanya menentukan programnya
sendiri sesuai dengan masalah-masalah kemakmuran masjid yang ditemukan bersama
masyarakat. Oleh karena itu sebelum menemukan solusi untuk menyelesaikan
masalah, perserta KKN harus melewati beberapa tahapan seperti mengamati masalah
apa saja yang ada kemudian menganalisisnya bersama masyarakat. Setelah itu kami
mengambil satu masalah pokok yang terjadi di desa Ngreco khususnya di Dukuh Candi yang kami tempati kemudian kami memfokuskan
untuk segera menangani dan mencari solusinya bersama-sama dengan masyarakat
setempat.
Selama tinjauan dari DPL, kami
mengkonsultasikankegiatan-kegiatan yang akan kami lakukan di desa Tegalpucung,
setelah kami menganalisis dari berbagai permasalahan yang ada kemudian kami
merumuskan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan dimana kegiatan tersebut bisa
memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bisa memberikan solusi terhadap
masalah-masalah yang ada di desa Ngreco khususnya di dukuh Candi. Dari berbagai
program yang telah kami rencanakan, kami konsultasikan kepada DPL, RT,
Masyarakat, Takmir Masjid dan Kepala Desa.
Setelah merencanakan, kemudian
dikonsultasikan ke berbagai pihak, kami siap untuk action/melaksanakan
kegiatan yang telah kami rencanakan. Dalam perjalanannya salama kami KKN,
mencatat dari evaluasi-evaluasi tiap kegiatan sehingga sampai di penghujung
KKN, sehingga kami bisa mengetahui kekurangan yang kami lakukan untuk perbaikan
kedepannya.
Rekomendasi untuk KKN tahun depan
yaitu programnya disiapkan dengan sebaik mungkin, dimatangkan dulu
perencanaannya baru disosialisasikan kepada mahasiswa dan adanya pendampingan
terhadap mahasiswa secara intensif, kalaupun tidak mahasiswa setidaknya bisa
mengetahui terlebih dahulu mengenai program yang akan dilaksanakan dari LP2M.